Dituduh Ingin Tulari Warga, Pasien Covid-19 Dianiaya, Padahal Korban Depresi Saat Isolasi Mandiri
Korban diduga depresi. Asal ketemu orang dia ingin memeluknya. Karena itulah warga geram.
Editor: Willem Jonata
"Pokoknya tindakannya aneh. Bahkan Wakapolsek pun datang waktu itu lansung mau dipeluknya. Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya," pungkas Audy.
Berujung Penyiksaan
Atas tudingan itu, warga kemudian beramai-ramai menangkap Salamat Sianipar.
Dia kemudian diikat, diseret di jalanan, dan didorong-dorong menggunakan kayu.
Bahkan dalam rekaman video yang beredar, Salamat Sianipar dipukuli kayu oleh massa hingga tak berdaya.
Pada Jumat (23/7/2021), Salamat Sianipar kemudian dibawa ke RSUD Porsea untuk menjalani perawatan.
Sempat Melarikan Diri
Berdasarkan keterangan pemerintah daerah, Salamat Sianipar sempat melarikan diri dari RSUD Porsea tatkala menjalani perawatan.
Kemudian pada Sabtu (24/7/2021), Salamat Sianipar ditemukan pemerintah daerah di Kecamatan Siantar Narumonda.
Dalam kondisi tak berdaya, Salamat Sianipar kemudian dibawa ke Puskesmas Silaen.
Lantaran kondisinya yang tak memungkinkan dan video penyiksaannya viral, pemerintah daerah kembali merujuk Salamat Sianipar ke RSUD Porsea untuk menjalani perawatan.
Bupati Toba Turun Tangan
Karena kasus penganiayaan dan penyiksaan terhadap Salamat Sianipar viral di media sosial, Bupati Toba Poltak Sitorus dan Wakilnya Tonny M Simanjuntak kemudian turun tangan.
Poltak Sitorus bersama perangkat pemerintah daerah mendatangi RSUD Porsea untuk melihat warganya yang nyaris dibantai dengan keji itu.