FAKTA Terbaru Kekerasan Oknum Anggota TNI AU pada Warga Papua, Reaksi Istana hingga Danlanud Dicopot
Setelah videonya viral, tindakan dua oknum anggota TNI menginjak seorang pria di Papua berbuntut panjang.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
Menurut Hadi, keduanya dianggap tak mampu membina anggotanya.
"(Alasan pencopotan) Karena mereka tidak bisa membina anggotanya. Kenapa tidak peka, memperlakukan disabilitas seperti itu. Itu yang membuat saya marah," kata Hadi.
Diberitakan sebelumnya Hadi merespons terkait insiden kekerasan yang melibatkan dua oknum TNI AU di Merauke pada Selasa (27/7/2021).
Hadi mengatakan dua oknum anggota tersebut sudah ditindak.
Setelah itu, kata dia, kedua oknum TNI tersebut akan dimutasi dari Merauke.
"Dua anggota sudah di tindak, setelah itu akan dimutasi dari Merauke," kata Hadi ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa.
2. Pernyataan Uskup Agung Merauke
Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC, memberikan pernyataan terkait tindakan kekerasan yang dilakukan oleh dua oknum anggota TNI AU.
Mgr Petrus Canisius Mandagi memberikan tujuh poin pernyataan sikapnya.
"Pertama terima kasih kepada petinggi militer yang sudah dengan cepat melaksanakan tindakan hukum terhadap dua orang aparat militer Angkatan Udara yang melakukan tindak kekerasan dengan alasan apapun, " ujarnya, Rabu (28/7/2021), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: 6 Point Pernyataan Sikap Uskup Agung Merauke Tanggapi Kekerasan Oknum TNI di Papua
Kedua, Mgr Petrus Canisius Mandagi mengutuk setiap tindak kekerasan terhadap manusia siapapun dengan alasan apapun.
Setiap manusia, termasuk orang Papua, baik yang sehat maupun yang sakit adalah manusia yang merupakan gambaran Allah.
Oleh karena itu, mereka tidak dapat diperlakukan secara kasar atau di luar kewajaran. Mereka bukan hewan.
Ketiga, sebagai konsekuensinya, yang melakukan tindak kekerasan terhadap manusia harus ditangkap, diadili, dan dihukum seberat-beratnya.