KRONOLOGI Oknum TNI AU Lakukan Kekerasan pada Pria di Merauke, Kini Sudah Ditahan
Viral video oknum TNI lakukan kekerasan pada pria di Merauku, kini sudah ditahan. Begini kronologinya.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
Proses penyidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke.
TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," tulis @_TNIAU.
Komnas HAM: Sudah Dilaporkan
Video tersebut juga mendapat respons dari Komisoner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara.
Melalui akun Twitternya, @bekahapsara, Beka mengatakan dirnya sudah berkomunikasi dengan Kepala Kantor Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey.
Baca juga: Selama PPKM, Aprobi Salurkan 1.000 Paket Makanan kepada Aparat TNI dan Polri
Menurut Beka, kasus ini sudah dilaporkan ke Pangdam Cendrawasih dan Panglima TNI.
"Baru saja komunikasi dengan Frits Ramandey, Kepala Kantor @KomnasHAM perwakilan Papua. Kasus ini sudah dilaporkan ke Pangdam dan Panglima TNI yang berjanji akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," tulisnya, dikutip Tribunnews.
Beka menyatakan Komnas HAM bakal memantau penanganan kasus ini.
"Komnas HAM akan terus memantau perkembangan penanganan kasus ini. Semoga ada ketegasan dan sanksi sesuai dengan kesalahan aparat yang terlibat sehingga keadilan bagi korban segera diperoleh," tulisnya lagi.
KSAU Minta Maaf
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan dua oknum anggota TNI AU terhadap seorang warga di Merauke pada Selasa (27/7/2021).
Tidak hanya meminta maaf kepada korban, namun Fadjar juga meminta maaf kepada keluarga korban serta seluruh masyarakat Papua atas insiden tersebut.
"Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban, dan keluarganya," kata Fadjar dalam tayangan di akun Instagram resmi TNI AU, @militer.udara, pada Selasa (27/7/2021), melansir Tribunnews.
Baca juga: Panglima TNI Resmikan Lapangan Putra Angkasa Akademi Angkatan Udara Yogyakarta
Fadjar mengatakan insiden tersebut terjadi semata-mata memang karena kesalahan dari anggotanya.