FAKTA Aksi Keji Maling Sawit Habisi Ketua MUI Labura, Tak Terima Ditegur, Pelaku Pulang Asah Parang
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, Aminurrasyid Aruan menjadi korban pembunuhan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, Aminurrasyid Aruan menjadi korban pembunuhan.
Ia tewas setelah dianiaya secara membabi buta oleh pelaku yang merupakan tetangganya berinisial A alias AK alias AD.
Pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran tak terima ditegur agar tak mencuri.
Jasad Aminurrasyid ditemukan di saluran drainase di Jalan Utama, Lingkungan II Panjang Bidang, Kelurahan Gunting Saga, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura, Selasa (27/7/2021).
Berikut empat fakta terkait kasus pembunuhan Ketua MUI Labura, sebagaimana dirangkum dari Tribun-Medan.com dan Kompas.com:
1. Tak terima ditegur agar tak mencuri
Mengutip dari Tribun-Medan.com, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan mengatakan, peristiwa itu terjadi berawal saat korban tak terima ditegur.
Saat itu, korban berangkat ke ladang sawitnya di Lingkungan II Panjang Bidang, Kelurahan Gunting Saga.
Sesampainya di lokasi, Aminurrasyid melihat pelaku mencuri buah sawit miliknya.
Kemudian korban menasehati pelaku agar tidak melakukan tindakan serupa lagi.
Baca juga: Pamit ke Rumah Teman, Bocah 13 Tahun Tewas setelah Motornya Menabrak Pot Bunga di Tepi Jalan
2. Pelaku pulang asah parang untuk habisi korban
Dikutip dari Kompas.com, tak terima dinasehati seperti itu, pelaku kemudian merencanakan aksi pembunuhan.
Pelaku kemudian pulang dan mengasah parang.
Kemudian pada Selasa sekira pukul 17.30 WIB, pelaku menunggu di pinggir jalan di depan rumah korban.