Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terjaring OTT, Kepala dan Bendahara Puskesmas Padang Lawas Utara Masih Jalani Pemeriksaan

Dalam OTT diketahui adanya dugaan pemungutan dan pemerasan terhadap Bidan Desa yang menerima Bantuan Operasional Kesehatan dari pemerintah

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Terjaring OTT, Kepala dan Bendahara Puskesmas Padang Lawas Utara Masih Jalani Pemeriksaan
Tribunnews
Ilustrasi pungli-Dua pejabat puskesmas yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) atas dugaan pungli setiap Puskesmas di Kabupaten Paluta masih menjalani pemeriksaan POlda Sumut 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  Dua pejabat puskesmas yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) atas dugaan pungli setiap Puskesmas di Kabupaten Paluta masih menjalani pemeriksaan.

Polda Sumut menyebutkan dua orang menjalani pemeriksaan yakni Kepala puskesmas dan bendahara BOK.

Keduanya adalah kepala puskesmas berinisial Hi dan Bendahara berinisial KDR.

Pungutan liar dan pemerasan itu dilakukan pada bidan desa terkait dengan penerimaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi yang mengatakan keduanya masih dalam pemeriksaan petugas.

Keduanya sebelumnya diamankan Tim Saber dan Tipikor Polda Sumatera Utara (Sumut) pada Senin (9/8/2021) kemarin.

Baca juga: Mabes Polri Bakal Gelar Sertijab Kapolda Aceh, AS SDM Kapolri Hingga Kadiv TIK

"Masih dilakukan pemeriksaan.

BERITA REKOMENDASI

Ada dua yang diamankan yakni kepala puskesmas dan bendahara," ujarnya, Selasa (10/8/2021).

Adapun OTT itu berlangsung di Puskesmas Hutaimbaru kabupaten Paluta.

Sementara itu, informasi lain yang dihimpun, petugas mengamankan sejumlah barang bukti salah satunya yakni uang tunai Rp 13 juta 900 ribu.

OTT ini berdasarkan Surat Perintah Tugas Saber Pungli Polda Sumut No. Sprin/24/VII/2021/UPP/.SUMUT tanggal 1 Agustus 2021.

Dalam operasi tangkap tangan tersebut, diketahui bahwa dugaan adanya pemungutan dan pemerasan terhadap Bidan Desa yg menerima BOK yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas (Kapus).

Di mana masing-masing Bidan Desa menerima jumlah BOK bervariasi dikisaran mulai Rp1,5 juta sampai Rp2,7juta.

Sementara pemotongan sampai dengan 80 persen dari jumlah yang diterima.

Apabila bidan desa tidak memberikan sejumlah yang diminta dari BOK tersebut maka rekening yang bersangkutan diblokir atau uang yang diamprah tidak bisa diambil karena diblokir oleh oprator BOK yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Paluta.

Bahwa sampai saat ini BOK yang telah diberikan dan diterima adalah sampai triwulan I sampai dengan III. (mft/TRIBUN-MEDAN.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KEPALA dan Bendahara Puskesmas Padang Lawas Utara Diamankan seusai Terjaring OTT atas Dugaan Pungli

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas