Bentrok Bersaudara Gara-gara Rebutan Kayu di Kawasan Terlarang Suaka Margasatwa Rawa Singkil
Luka bekas pukulan kayu juga diderita Awaludin (36), abang dari Eko Handayani. Tulang tangan Awaludin remuk terkena pukulan kayu.
Editor: Hendra Gunawan
Sumber lain memiliki versi berbeda terkait perkelahian senjata tajam berujung kematian tersebut.
Diceritakan, pada hari kejadian, Selasa (10/8/201) pagi, Eko Handayani bersama dua kakaknya yaitu Kamilin dan Awaludin pergi ke lokasi pengambilan kayu di kawasan Lae Treup.
Tiba di lokasi, mereka berpisah untuk membelah kayu menggunakan chainsaw masing-masing.
Selang beberapa jam kemudian, chainsaw Eko Handayani mati, lalu disusul teriakan.
Peristiwa itu menarik perhatian Awaludin dan Kamilin untuk segera memeriksanya.
Awaludin lebih dulu sampai ke lokasi adiknya Eko Handayani.
Di lokasi, Awaludin melihat Eko sudah tak berdaya sambil menggenggam parang dengan luka parah bekas sabetan senjata tajam dan benda tumpul.
Di lokasi ada Bangun Angkat serta empat anaknya yakni Gondo, Andi Syahputra, Agus, dan Syahrudin.
Awaludin sempat meminta Bangun Angkat yang merupakan mertuanya tidak membunuh adiknya.
Bahkan, Awaluddin sempat terkena hantaman benda tumpul hingga tulang tangannya remuk.
Sejurus kemudian, datang Kamilin membantu.
Kamilin sempat mendapat serangan.
Namun, ia berhasil lari dengan luka sabetan.
Kamilin dan Awaludin datang ke lokasi Eko disebut-sebut tanpa membawa senjata tajam, sehingga mereka tak terlibat dalam aksi saling bacok tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.