Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kos Anugerah di Kota Semarang Diduga Jadi Tempat Mesum Muda Mudi, Pemilik Rumah Mengaku Kecolongan

Kosan itu juga disewa jam-jaman, yakni bertarif 2 Jam harga Rp70 ribu sampai Rp100 ribu bahkan diposting di facebook

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kos Anugerah di Kota Semarang Diduga Jadi Tempat Mesum Muda Mudi, Pemilik Rumah Mengaku Kecolongan
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Kondisi terkini Kos mewah Anugerah yang dijadikan tempat mesum para pasangan muda di Semarang ditutup selepas warga mengamuk di Jalan Menjangan RT 5 RW 4, Palebon, Pedurungan,Kota Semarang,Rabu (18/8/2021) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Iwan Arifianto

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -  Satu rumah mewah di kawasan Kampung Menjangan, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang dialihfungsikan sebagai Kos-kosan lalu dijadikan tempat mesum pasangan muda-mudi dalam 2 bulan terakhir.

Di tengah penerapan PPKM, pengelola kos mewah tersebut dengan terang-terangan membuka layanan kamar kos murah secara short time.

Bahkan layanan tersebut diposting di sejumlah grup facebook info kamar kos murah di Kota Semarang

"Iya sempat posting di Facebook, 2 Jam harga Rp70 ribu sampai Rp100 ribu.

Melihat harga murah dari kamar kos tersebut tentu kos laris manis.

Namanya tempat kosnya Anugerah," terang  Ketua RT 5 RW 4, Palebon, Noviar Yudho Prasetyo, Rabu (18/8/2021).

Berita Rekomendasi

Menurutnya, para warga sekitar kos sering melihat pasangan anak muda keluar masuk kawasan kos tersebut mulai dari pagi, siang, sore hingga malam.

Baca juga: Cara Menata Kamar yang Sempit tapi Tetap Nyaman, Manfaatkan Area Bawah Ranjang

"Paling ramai malam minggu, banyak pasangan mondar-mandir di kawasan kos itu," paparnya.

Ia menjelaskan, kecurigaan warga terbukti benar ketika melakukan penggerebekan.

Warga mendapati dua sejoli bukan suami istri di satu kamar.

Awalnya mereka tak mau membuka pintu kamar dan usai dipaksa mereka akhirnya membuka pintu.

Setelah ditanya mereka beralibi sebagai pasangan yang telah bertunangan dan hendak menikah.

"Kami tak percaya begitu saja, kami cek KTP ternyata si pria sudah menikah si wanita masih lajang," katanya.

Tak hanya soal kamar kos mewah untuk mesum, lanjut dia, kegeraman warga juga dipicu oleh hal lainnya.

Di antaranya, warga geram lantaran pengelola kos bertindak arogan seperti menghidupkan suara sound musik dengan kencang, mabuk-mabukan, dan banyak wanita berpakaian seronok berada di kawasan kos itu.

Warga juga tak bertindak gegabah, mereka sebelumnya mencoba melakukan komunikasi dengan pengelola melalui undangan resmi Kelurahan Palebon namun tak hadir pada Jumat (6/8/2021).

Setelah tak hadir dari undangan Lurah Palebon itu, tak disangka pengelola malah menantang warga dengan bleyer-bleyer motor knalpot brong.

Hal itu tak pelak bikin warga kian geram dan memutuskan untuk bertindak tegas.

Baca juga: Pasangan Remaja Mesum di Mobil Diciduk saat Razia PPKM, Buru-Buru Kenakan Celana

"Kami akhirnya memilih gerebek kos mewah tersebut bersama puluhan warga dan langsung menutupnya pada Senin (9/8/2021) malam," terangnya.

Dia mengaku, ketika  penggerebekan banyak warga yang sudah emosi namun beruntung pihak polisi dan TNI terjun ke lokasi.

Bahkan warga sempat berteriak-teriak hendak membakar kos tersebut.

"Saya lihat situasi sempat kacau lalu saya berusaha tenangkan warga," katanya.

Dok Warga. 
Warga di kawasan Kampung Menjangan, Palebon, Pedurungan, menggerebek rumah kos mewah yang dijadikan tempat mesum di Jalan Menjangan, Palebon, Kota Semarang, Senin (9/8/2021) malam.
Dok Warga. Warga di kawasan Kampung Menjangan, Palebon, Pedurungan, menggerebek rumah kos mewah yang dijadikan tempat mesum di Jalan Menjangan, Palebon, Kota Semarang, Senin (9/8/2021) malam. ()

Ia mengatakan, sebenarnya aksi penggerudukan warga tak perlu terjadi selama pemilik dan pengelola mau kooperatif dengan warga. 

Pasalnya, komunikasi mereka dengan warga buntu bahkan teguran warga tak digubris pengelola. 

"Kalau komunikasi dari awal sudah bagus ga bakal seperti ini.

Baca juga: Alat Kontrasepsi Berserakan di Kamar Hotel Saat Razia Pasangan Mesum, Polisi Bertanya: Ini Open BO?

Ternyata selama ini keluhan warga tak disampaikan pengelola ke pemilik kos dan sebaliknya," paparnya.

Ia menyebut, pemilik kos sudah izin secara lisan kepadanya soal akan berdirinya rumah kos bulanan di wilayahnya.

Kos tersebut terhitung mewah karena menyedikan 12 kamar dua lantai dengan fasilitas lengkap tiap kamar dipatok harga Rp 1,8 juta. 

Sedangkan harga kos perbulannya di kawasan itu hanya Rp 800 ribu. 

"Bilangnya gitu  pas awal buka empat bulan lalu.

Dalam perjalanannya, kamar kos malah disewakan short time tiap 2 jam Rp70 ribu," ucapnya.

Dari aksi penggerebekan itu, warga dan pemilik kos melakukan rapat mediasi yang digelar di Kantor Kelurahan Palebon, Rabu (18/8/2021).

Mediasi dihadiri pihak Kelurahan, Polsek Pedurungan, perwakilan Kecamatan, Babinsa, Satpol PP, tokoh masyarakat dan pemilik kos.

Warga berharap pemilik rumah kos Anugerah segera mengurus izin kos secara resmi.

"Fungsikan kos sebagaimana mestinya, jangan sampai buka usaha tapi merugikan warga kami," harapnya.

Lurah Palebon, Suwardi menjelaskan, kos mewah Anugrah ditutup sampai keluar izin usaha kecil dan izin bangunan yang belum dikantongi pemilik.

Setelah izin keluar, pemilik wajib menuliskan surat pernyataan agar tak mengulangi praktik-praktik yang sudah dilakukan pengelola sebelumnya.

"Kami sudah layangkan surat ke pengelola ternyata tak disampaikan ke pemilik yang domisili di Jakarta," katanya.

Baca juga: Pemerintah Komitmen Turunkan Deforestasi dan Emisi Gas Rumah Kaca

Ia menambahkan, ketika mendengar penggerebekan oleh warga langsung ke lokasi.

Ia dan warga memang sempat menemukan dua sejoli sedang asyik memadu kasih di kamar tersebut dengan menyewa kamar Rp 100 ribu selama dua jam.

"Jadi kami dengan tegas menutup kawasan kos itu sampai izin keluar karena kos sudah tak digunakan semestinya," terangnya.

Warga Sugeng mengatakan, gerah dengan perilaku pengelola kos yang bertindak seenaknya mulai dari menyalakan musik dengan kencang dan mabuk-mabukan.

"Rumah saya tepat depan kos. Ya namanya kos harusnya tenang seperti kos pada umumnya," ucapnya.

Kondisi terkini kos Anugerah kini disegel.

Akses masuk ke kos tersebut juga tutup warga dengan portal besi.

Pemilik Mengaku Kecolongan

Sementara pemilik kos Anugerah, Oshel mengaku kecolongan atas tindakan anak buahnya yang dipasrahi mengelola rumah kos sehingga kos miliknya ditutup warga. 

"Aset saya dimanfaatkan oleh tiga anak buah yang saya pekerjakan sebagai pengelola.

Mereka memanfaatkan aset demi keuntungan pribadi mereka," ujarnya selepas melakukan mediasi dengan warga di kantor Kelurahan Palebon, Rabu (18/8/2021).

Ia menyebut, uang hasil membuka kos harian masuk ke kantong pribadi pekerjannya. 

Suasana mediasi pemilik kos Anugerah dengan warga di kantor Kelurahan Palebon, Rabu (18/8/2021). (Iwan Arifianto.)
Suasana mediasi pemilik kos Anugerah dengan warga di kantor Kelurahan Palebon, Rabu (18/8/2021). (Iwan Arifianto.) ()

Ia hanya mengantongi keuntungan uang kos bulanan yang selama ini dikehendakinya. 

"Saya sudah bilang sejak awal atau empat bulan lalu bahwa kos hanya untuk bulanan. 

Pokoknya kos ini harus bulanan rutin tapi praktiknya dimanfaatkan mereka dengan buka harian," terangnya. 

Ia mengatakan, anak buahnya leluasa memanfaatkan asetnya lantaran jarak.

Meski bere-KTP Semarang, tiap hari bekerja dan tinggal di Jakarta. 

Ketika berkunjung ke kos miliknya juga hanya sebentar yakni 2 sampai 3 jam habis itu ke rumah orangtuanya. 

Baca juga: Kantongi Rekaman CCTV, Polisi Yakin Maling Onderdil Ekskavator di TPU Jombang Segera Tertangkap

Sebenarnya ia juga sempat curiga ulah anak buahnya sehingga hendak  memasang perangkat CCTV dua bulan lalu. 

Namun tertunda karena terkena Covid-19 varian Delta memaksanya untuk melakukan isolasi mandiri selama satu bulan.

Selepas isolasi, ia baru memasang kamera CCTV tersebut sebulan terakhir. 

Tak kalah akal, ternyata kamera itu sering mati terutama pada malam hari hingga pagi hari.

Diduga dimatikan anak buahnya. 

"Saya akui terlalu memasrahkan kos ke mereka.

Saya sudah pecat mereka semua lantaran sudah merugikan materiil maupun non materiil," katanya. 

Ia menjelaskan, sudah bertemu warga dan mengapresiasi warga yang sudah berkenan mediasi. 

"Saya luangkan waktu dari Jakarta untuk pertemuan ini karena keluhan dari warga selama ini tak sampai ke saya, jadi keluhan warga hanya sampai ke pengelola," tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, warga di kawasan Kampung Menjangan, Palebon, Pedurungan, merasa geram. 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pengakuan Pemilik Kos Mewah di Kota Semarang Jadi Tempat Mesum Muda-mudi, Tiap Malam CCTV Dimatikan berjudul Kos Mewah di Kota Semarang Digerebek Warga Jadi Tempat Mesum Muda-mudi, Sewa Rp 70 Ribu per 2 Jam

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas