Jubir Ungkap Alasan Gubernur Lukas Enembe Emosional dan Menangis Saat Melantik 3 Pejabat Papua
Beberapa kali, Lukas terdengar meninggikan suaranya dan sempat mengusap air mata saat memberikan sambutan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Gubernur Papua Lukas Enembe melantik beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala bidang di Gedung Negara, Kota Jayapura, Jumat (20/8/2021).
Mereka yang dilantik masing-masing Protasius Lobya sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) menggantikan Christian Sohilait.
Kemudian Debora Solossa sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, dr Anton Motte sebagai Direktur RSUD Jayapura menggantikan drg Aloysius Giai.
Saat memberikan sambutan pada pelantikan tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe tampak sangat emosional.
Beberapa kali, Lukas terdengar meninggikan suaranya dan sempat mengusap air mata saat memberikan sambutan.
Menurut Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus, sikap gubernur tersebut merupakan wujud kekecewaan terhadap kinerja jajarannya.
Khusus untuk RSUD Jayapura, kata Rifai, Lukas Enembe sudah berulang kali pergi ke rumah sakit secara diam-diam.
"Gubernur begitu tegas dan sedih dalam emosi karena beliau melakukan sidak beberapa kali di RSUD Jayapura dan merasakan betul proses pelayanan kepada masyarakat," kata Rifai kepada wartawan di Gedung Negara, Kota Jayapura.
Pemprov Papua, kata dia, telah mengucurkan anggaran besar ke RSUD Jayapura yang merupakan rumah sakit rujukan utama. Hal itu menjadi perhatian Lukas.
Lukas Enembe tak ingin jajaran direksi RSUD Jayapura mengambil keuntungan dari hal tersebut.
Baca juga: Kemendagri Angkat Suara Tanggapi Protes Lukas Enembe Soal Penunjukkan Plh Gubernur Papua
"Gubernur ingin kucuran dana besar yang mengalir ke RSUD Jayapura sebagai rumah sakit pemerintah digunakan dengan baik untuk kepentingan pelayanan. Apalagi RSUD Jayapura adalah rumah sakit rujukan yang menjadi harapan semua Kabupaten/Kota di Papua," kata dia.
Sedangkan untuk penggantian Kepala DPPAD Papua, Lukas ingin pejabat yang bisa fokus mengelola pendidikan di Papua.
Saat ini, Christian Sohilait sedang tersangkut kasus hukum.
"Karena pendidikan salah satu bagian penting dalam amanah Undang-Undang Otonomi Khusus sehingga beliau mengganti pejabat agar lebih fokus pada dunia pendidikan," kata Rifai.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Gubernur Papua Menangis saat Ganti Tiga Pejabat, Tersangkut Hukum dan Kinerja Buruk ?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.