6 Fakta Perampokan Toko Emas di Medan, 5 Kg Perhiasan Digondol, Pelaku Bawa Senjata Laras Panjang
Kasus perampokan toko emas terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara. Dilaporkan pelakunya berjumlah empat orang. Emas 5 kg raib
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kasus perampokan toko emas terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara.
Dilaporkan pelakunya berjumlah empat orang.
Mereka mengendarai dua sepeda motor dalam melakukan aksinya.
Akibat kejadian ini, pemilik toko kehilangan perhiasan seberat 5 kilogram.
Bagaimana kelengkapan dari kasus ini? Berikut rangkuman fakta-faktanya:
Baca juga: Rampok Toko Sambil Todongkan Pistol, Kawanan Garong di Bandung Ini Tak Mau Bayar Saat Isi Bensin
1. Kronologi kejadian
Diketahui aksi perampokan terjadi di toko emas kawasan Pasar Tradisional Simpang Limun, di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, Kamis (26/8/2021) siang.
Saat itu, tiba-tiba datang empat orang mendatangi lokasi kejadian.
Mereka datang dengan mengendarai 2 sepeda motor.
Kakak ipar pemilik toko emas Aulia Cha bernama Sri Kendari mengatakan, pelaku berjumlah empat orang dengan membawa senjata api laras panjang.
"Empat orang datang tanpa ngomong langsung mecahkan kaca. Pake baju, masker, semuanya. Senjatanya panjang, sempat ditembakkan. Dua menodongkan senjata, ada suara letusan," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/8/2021).
Baca juga: Dua Pria di Depok Dihajar Warga Usai Mencoba Merampok Petugas yang Isi Uang di ATM
2. Gondol emas seberat 5 kg
Sri melanjutkan penjelasannya.
Ia mengatakan, satu dari empat pelaku masuk ke dalam toko dan membawa kabur emas seberat 5 kg dari toko Aulia dan Masrul.
"Ada lah 4-5 kg emas yang dibawanya dari toko Aulia sama Masrul. Itu tadi yang masuk satu orang saja, lainnya di luar," ujarnya.
Sementara itu, Suryani, pemilik toko karpet yang berada di sebelah toko emas Aulia Chan mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar lima menit.
Saat kejadian, sambungnya, ia melihat tiga pelaku membawa senjata api.
Sebelum melakukan perampokan di toko emas itu, lanjutnya, para pelaku sempat menyuruh satpam untuk tiarap.
"Jadi mereka datang, pecahkan kaca, tapi ada juga suara letusan, ambil emas masukkan ke tas ransel lalu lari semuanya," katanya, Suryani dikutip dari Kompas.com.
Setelah pelaku berhasil membawa kabur di toko emas itu, barulah warga meneriaki mereka rampok dan keempat pelaku berjalan dengan cepat mengambil sepeda motor.
Baca juga: Kronologi Bos Kue di Langsa Diserang 2 Perampok, Uang Rp 70 Juta Raib, Modus Pura-pura Jadi Pembeli
3. Juru parkir tertembak
Seorang saksi mata bernama Januar mengatakan, seorang juru parkir ditembak oleh para pelaku.
Saat itu korban yang melihat kawanan perampok berusaha kabur langsung melempar mereka dengan kayu.
Perampok yang terkena kayu langsung menembak jukir tersebut hingga terkapar.
"Orang itu lari. Cuma karena dilempar kotak tahu sama Erwin langsung marah dia. Ditembak la," kata Januar dikutip dari Tribun-Medan.com.
4. Kondisi korban sekarang
Julianus Simanungkalit alias Erwin (47), juru parkir (jukir) yang ditembak perampok masih tergeletak lemas di atas tempat tidur RS Bhayangkara Tingkat II Medan.
Mengenakan kemeja biru khas rumah sakit dan sarung kotak-kotak, Erwin tampak ditemani sang istri, Sri Rezeki (37) yang tertidur di tempat tidur sebelahnya.
Leher sebelah kiri Erwin terlihat masih dibalut kain kasa.
Tangan kanannya pun terpasang jarum infus.
Saat diajak berbicara, ia mengatakan kondisinya sudah mulai membaik.
Meski napasnya masih terengah-engah karena tertembak peluru, dia masih bisa berbicara sepatah kata.
Erwin mengatakan sudah dioperasi oleh dokter bedah pada Kamis (26/8/2021) malam.
Dokter menyebutkan kepadanya tidak ada peluru yang bersarang di lehernya.
Baca juga: Diduga Dirampok, Nenek 62 Tahun di Aceh Tewas Mengenaskan, Emas 26 Gram Milik Korban Raib
"Pas di operasi aman, enggak ada apa-apanya. Enggak ada peluru," kata Erwin yang kondisinya masih terbaring di kasur perawatan, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Ia mengatakan, dirinya sempat akan dioperasi kedua kalinya karena dokter merasa masih ada serpihan peluru ataupun kotoran.
Namun rencana itu dibatalkan. Dokter hanya memotret kondisi lukanya.
"Tadi difoto saja, sudah enggak ada apa-apanya. Sudah aman," ucapnya.
Diketahui leher korban terdapat lubang akibat tembakan dari pelaku perampok toko emas.
5. Kata polisi
Kasus perampokan toko emas ini belum ada titik terang.
Sampai detik ini, polisi masih meraba-raba, siapa perampok yang bisa membawa senjata laras panjang yang katanya mirip M16 tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, sejauh ini penyidik Dit Reskrimum Polda Sumut masih melakukan pendalaman, termasuk melakukan uji balistik dari selongsong peluru yang ditemukan di TKP.
Proses uji balistik dilakukan oleh Tim Mabes Polri.
"Untuk sepeda motor yang digunakan pelaku, turut kami selidiki," kata Hadi, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Dia mengatakan, memang dalam melakukan penyelidikan, petugas pasti menemukan hambatan.
Baca juga: Fakta-fakta Pemuda Habisi Ayah dan Kakak Kandung di Medan, Kronologi hingga Sosok Pelaku
Hambatan dihadapi polisi kemungkinan soal kendaraan yang sudah dimodifikasi, agar sulit terlacak petugas.
Termasuk juga saat beraksi, para pelaku mengenakan masker dan jaket berwarna gelap.
Karena penyelidikan ini butuh waktu dan proses yang cukup panjang, Hadi juga memohon bantuan masyarakat.
Bilamana ada informasi berkenaan dengan kasus ini, masyarakat diminta segera untuk melapor.
"Sebagai langkah antisipasinya, tambah CCTV, manfatkan sekuriti dan nomor kontak kepolisian 110," tambah Hadi.
6. Aksi terekam CCTV
Aksi perampokan toko emas di kawasan Pasar Tradisional Simpang Limun, di Jalan Sisingamangaraja, Medan sempat terekam kamera CCTV.
Berikut rekaman detik-detik saat kejadian:
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Medan.com/Fredy Santoso/Muhammad Fadli Taradifa)(Kompas.com/ Dewantoro)
Berita lainnya seputar kasus perampokan.