PROFIL Gubernur Sumbar Mahyeldi, Dikritik Enggan Jawab Pertanyaan soal Surat Permintaan Sumbangan
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dikritik lantaran enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait surat permintaan sumbangan bertandatangan gubernur.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
"Kita protes keras apa yang dipertontonkan oleh saudara Dedi ini. Kita perlu mengingatkan bahwa wartawan itu bekerja dilindungi Undang-Undang dan wartawan bekerja untuk mendapatkan informasi yang berimbang," kata Jon.
Sosok Mahyeldi
Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Desember 1966 ini menjabat sebagai Gubernur Sumbar, dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Fenruari 2021 lalu.
Dikutip dari laman Indonesian Corruption Watch, Mahyeldi merupakan Wali Kota Padang selama dua periode.
Ia memulai karier politiknya saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat pada periode 2004 – 2008.
Karir politiknya kemudian berlanjut di 2009 saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota Padang 2009 – 2014.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Tinjau Vaksinasi Hingga Resmikan Bendungan di Lampung
Pada Pilkada 2020, ia bersama dengan Audy Joinaldy maju sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat.
Pasangan calon nomor urut 4 ini mendapat dukungan dari PKS dan PPP.
Sementara dilengkapi dari Wikipedia, pria bergelar Datuak Marajo ini pernah menggerakkan perkoperasian berbasis syariah di Padang.
Ia memprakarsai berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang memberi akses permodalan dan lapangan kerja bagi warga.
Lembaga koperasi ini mengantar Padang meraih penghargaan Bakti Koperasi dan UMKM dari Menteri Koperasi dan UMKM pada peringatan Hari Koperasi ke-66 yang dipusatkan di Nusa Tenggara Barat, 12 Juli 2013.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunPadang.com, Rezi Azwar) (Kompas.com/Perdana Putra)