Pembangunan Rumah untuk Korban Badai Tropis Seroja di NTT Ditargetkan Rampung November 2021
Kementerian PUPR tengah melakukan percepatan pembangunan hunian tetap berupa rumah khusus (rusus) di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur NTT.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) berupa rumah khusus (rusus) di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan rumah khusus ini menjadi upaya pemerintah untuk memulihkan kerusakan pascabencana banjir dan longsor akibat badai siklon tropis seroja yang terjadi di sejumlah wilayah di NTT.
Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana NTT dan NTB, Widiarto menyebut sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat ini tengah dilakukan pembangunan huntap di Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit.
Sementara itu di Kabupaten Flores Timur sebanyak 300 unit.
"Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk menyelesaikan pembangunan huntap ini agar masyarakat bisa segera menikmatinya," ungkapnya, dikutip dari keterangan PUPR, Sabtu (11/9/2021).
Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Paselloreng dan Gilireng di Sulawesi Selatan
Widiarto menyebut sebanyak 700 unit rusus dibangun di 3 lokasi di Kabupaten Lembata.
Yaitu di Waesesa (173 unit, progres 77,14%), Tanah Merah (294 unit, progres 38,80%), dan Podu (233 unit, progres 8,9%).
Pembangunan rusus sebanyak 300 unit di Kabupaten Flores Timur juga dilakukan di 3 lokasi yaitu Oyangbarang (50 unit, progres 84,9%), Saosina (195 unit, progres 20,61%), dan Nelelamadike (55 unit, progres 7,6%).
Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor dan PT Virama Karya sebagai manajemen konsultan.
Pekerjaan konstruksi telah dilakukan sejak April 2021 dan direncanakan selesai pada November 2021 mendatang.
"Sampai saat ini, progres fisik konstruksi secara keseluruhan telah mencapai 39,65%," kata Widiarto.
Baca juga: Terima Walikota Batam, Bamsoet Matangkan Rencana Pembangunan Sirkuit Batam
Teknologi RISHA
Sementar itu Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Yusniewati mengatakan pembangunan rusus dilakukan dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) Type 36.
Yaitu teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan panel beton bertulang pada struktur utamanya.
Lingkup pekerjaan mencakup 3 bagian yaitu struktur (pondasi, kolom balok, rangka atap), arsitektur (lantai, dinding, pintu, jendela, penutup atap, plafond, toilet, dapur, aksesoris), serta MEP dan utilitas (utilitas, kelistrikan, pemipaan air), dan dilengkapi dengan sarana prasarana dasar (jalan lingkungan, drainase dan air bersih).
"Kita membangun huntap ini dengan pendekatan build back better and safer, tidak sekadar membangun kembali, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya," tutup Yusniewati.
Baca juga: Apa Perbedaan Siklon Tropis Seroja dengan Siklon Sebelumnya yang Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG
Diketahui wilayah NTT diterjang badai siklon tropis Seroja pada 3 April 2021 lalu.
Badai ini mengakibatkan terjadinya banjir dan longsor di sejumlah wilayah di NTT dan NTB.
Kejadian ini mengakibatkan puluhan orang tewas dan merusak ratusan hunian warga.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.