Emosi Gara-gara Tak Diberi Uang, Anak di Medan Aniaya Ibu Kandung, Korban Menangis di Persidangan
Seorang anak di Kota Medan, Sumatera Utara tega menganiaya ibu kandungnya. Diketahui pelakunya pria bernama Robinsar Nainggolan.
Editor: Endra Kurniawan
Kemudian anak kandung yang masih tinggal dengannya, Robinsar, meminta uang.
Namun karena korban hanya memiliki sedikit uang, maka korban mengatakan kepada anaknya akan memberikannya uang sebentar lagi.
Baca juga: Viral Siswi SMP Jadi Korban Perundungan Murid SD, Korban Dianiaya Sampai Jatuh ke Lantai
Setelah itu, korban pergi ke warung membeli kopi dan gula, kemudian kembali lagi ke rumah.
Sampai di rumah, korban melihat anaknya Robin sedang duduk di tangga rumah seorang diri.
"Lalu korban masuk saja seperti biasa ke dapur rumah, korban kemudian korban mencuci tangan di kamar mandi."
"Namun saat korban sedang mencuci tangan dengan posisi berdiri, anak korban tersebut mengahapiri korban sambil mengucapkan kata-kata 'biarlah kau mati, kau bukan mamakku'."
"Saat itu korban langsung melihat ke arah belakang dan korban melihat anak korban sedang mengayunkan sebuah parang ke arah leher korban," kata Jaksa.
Melihat hal tersebut, korban langsung spontan menghindar, namun parang tersebut justru mengenai perut sebelah kiri korban hingga robek.
"Kemudian korban berteriak-teriak meminta pertolongan, namun tidak ada tetangga korban yang masuk ke rumah untuk menolong."
"Lalu korban berusaha menjauh dari anaknya tersebut. Karena merasa ketakutan korban naik ke tangga rumah namun korban terjatuh dari tangga tersebut," urai Jaksa.
Baca juga: Kakek 75 Tahun Dianiaya Tetangga dengan Sajam, Pelaku Tak Terima Harga Dirinya Diinjak-injak
Selanjutnya, korban pun melarikan diri dari rumah melalui pintu depan rumah dalam keadaan berlumuran darah.
Kemudian, tetangga menolong korban dan membawa korban berobat.
Lalu, kata noper Noper Nainggolan pun membawa ibunya pergi dari rumah tersebut.
Lalu pada hari Sabtu tanggal 15 Mei 2021 saat keadaan korban semakin membaik, korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Posek Percut Sei Tuan.