Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalur Pantai Selatan yang Membentang dari Banten hingga Banyuwangi Ditargetkan Tuntas 2029

Jalur yang membentang dari Banten hingga Banyuwangi direncanakan bakal memiliki panjang lebih dari 1.500 kilometer (km).

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jalur Pantai Selatan yang Membentang dari Banten hingga Banyuwangi Ditargetkan Tuntas 2029
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Suasana jalur mudik Pantai Selatan (Pansela) kawasan Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (30/5/2018). Jalur mudik kawasan tersebut relatif baik dan tidak berlubang namun perlu diwaspadai jalur tersebut rawan longsor. Tribunnews/Jeprima 

Berdasarkan pengamatannya, Hedi menyampaikan jalur pansela terbilang penting, terutama menyambungkan kawasan selatan ke selatan. Meski bukan jalur ekonomi, pansela bisa dibilang jalur wisata.

"Kalaupun ini kami melihatnya ini selatan-selatan agak berbeda dengan utara. Utara ini adalah jalur ekonomi, tapi selatan ini kami melihatnya sebagai jalur wisata karena karakter alam dan peninggalan budayanya sangat mendukung. Tapi kalau ekonominya tentu ada konektivitas tengah, selatan ke tengah dan utara itu juga penting," ucapnya.

Baca juga: Serius Pengen Kerja Via Jalur Magang? Ini Dia Daftar Perusahaan yang Punya Program Akselerasi Karier

Di sisi lain, Hedi tak menampik bahwa pandemi Covid-19 sedikit mengganggu rencana pembangunan pansela ini.

Pergerakan orang dan barang otomatis menjadi sulit. Belum lagi dana APBN di tengah pandemi memang terbatas, hingga pengadaan tanah.

"Kita ada beberapa hal (kendala) dalam membangun pansela ini. Karena pertama memang dana APBN kita sangat terbatas ya. Jadi kita saat ini banyak mengandalkan pinjaman dari bank multilateral. Kemudian di wilayah Mataraman ini di catatan kami total Pansela sekitar 194 km. Yang sudah terbangun sekitar 98 km, jadi masih ada sekitar 100 km yang belum terbangun, terputus karena (pandemi) ini. Di lain sisi pendanaan juga ada masalah pengadaan tanahnya," kata Hedi.

Bandara Dhoho Dibangun Lewat Studi Mendalam

Selain jalur Pansela, pembangunan di kawasan Mataraman lainnya adalah Bandara Internasional Dhoho.

BERITA REKOMENDASI

Rencananya bandara ini akan dibangun di Desa Grogol, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan keputusan pembangunan bandara tersebut sudah melalui proses studi mendalam.

"Keputusan membangun bandara ini sudah melalui proses studi yang sangat dalam. Sehingga dari berbagai aspek dipelajari dan muncullah keputusan untuk membangun bandara ini," ujar Djoko.

Ilustrasi: Jalan Tol Trans Jawa di simpang susun bandar Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur.
Ilustrasi: Jalan Tol Trans Jawa di simpang susun bandar Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur. (Garry AL/Kompas.com dari Tribun Jogja)

Menurutnya keputusan membangun bandara ini terbilang tepat karena menjadi centroid, yaitu titik-titik keseimbangan dimana nanti bisa memberikan kemanfaatan yang setara dan merata di kawasan-kawasan yang dilayani.

Djoko menyebut dengan adanya bandara ini bukan tak mungkin waktu tempuh orang yang melintas di kawasan Mataraman lebih cepat.


Dia mencontohkan dahulu Surabaya ke Kediri membutuhkan waktu tempuh 4-5 jam, kemudian dengan tol hanya 45 menit, dan adanya bandara ini diharapkan memperpendek waktu tempuh tersebut.

"Tentu ini memberikan suatu keuntungan terhadap peningkatan daripada value dari produk-produk di kawasan ini. Untuk itu sebenarnya ini sudah melalui proses-proses yang sangat dalam, sehingga keputusan ini diambil dan insyaallah mewakili bagaimana dulu sejarah membangun kerajaan Kediri," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas