Depresi Ibundanya Meninggal, Seorang Pemuda di Bandar Lampung Tikam Adik Hingga Tewas
Sang ayah yang sedang memotong tempe di lantai satu kaget mendengar jeritan korban yang ditusuk di lantai dua.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Peristiwa pembunuhan dalam satu keluarga terjadi di Bandar Lampung.
Dalam kejadian tersebut, seorang kakak menikam adik kandungnya sendiri yang masih kelas 6 SD, Senin (20/9/2021).
Masyarakat pun heboh atas peristiwa ini.
Sang ayah yang sedang memotong tempe di lantai satu kaget mendengar jeritan korban yang ditusuk di lantai dua.
Diduga, pelaku depresi akibat ditinggal ibunya yang baru meninggal dunia satu bulan lalu.
Baca juga: Diduga Depresi Usai Ibunya Meninggal, Pemuda Lampung Ini Bunuh Adiknya Lalu Lukai Dirinya Sendiri
Seorang pemuda di Bandar Lampung diduga tega menghujamkan pisau ke tubuh adik kandung hingga meregang nyawa.
Perbuatan pemuda bernama Amir (21) itu terjadi di kediamannya di Kelurahan Gedong Pakuwon, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Senin (20/9/2021) sekira pukul 04.30 WIB.
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, tusukan senjata tajam jenis pisau menyebabkan sang adik berinisial P yang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar ini tewas mengenaskan.
Baca juga: Pembunuhan Ustaz Armand, Ditembak di Samping Anak Bungsu Usai Salat Magrib
Menurut warga sekitar, Amir diduga mengalami depresi pasca meninggalnya sang ibu satu bulan yang lalu.
Warga sekitar yang enggan disebutkan identitasnya membeberkan, pelaku kerap mengurung diri di kamar sepeninggal mendiang ibunya.
"Setelah ibunya meninggal, dia (Amir) dibawa ke sini sama bapaknya sebulan yang lalu. Tapi gak keluar-keluar, diem aja di kamar. Kalau adiknya (korban) ini orangnya memang aktif," kata dia.
Peristiwa ini diketahui warga sekitar setelah mendengar suara korban meminta pertolongan.
Pelaku menusuk sang adik saat ayahnya memotong tempe di lantai dasar rumah.
Baca juga: Misteri Wanita Bermobil Putih yang Diduga Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Mendengar teriakan tersebut, ayah korban menghampiri kedua putranya di kamar yang ada di lantai dua.
Saat itu ayah korban melihat kondisi keduanya dalam keadaan luka parah.
Ternyata, Amir yang diduga pelaku penusukan ikut melukai tubuhnya sendiri.
"Pagi setelah subuh itu, bapaknya sempat teriak minta tolong. Jadi kami sama warga sini datang mau nolong," tutur dia.
Karena kehabisan darah, korban diduga tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sementara pelaku saat ini masih ditangani secara intensif di rumah sakit.
Kapolsek Telukbetung Selatan Kompol Hari Budiyanto membenarkan penusukan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Menurutnya, saat ini jajarannya tengah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Sementara masih didalami motifnya, apakah pelaku ini benar depresi atau tidak," kata Hari.
Hari menambahkan, dari keterangan sejumlah saksi diketahui bahwa kakak beradik ini kerap berkelahi.
Namun belum diketahui pasti penusukan yang dilakukan pelaku terhadap adiknya sendiri ini juga diawali dengan perkelahian.
"Pada saat kejadian hanya ada suara teriakan korban. Selanjutnya ditemukan oleh orangtuanya dalam keadaan bersimbah darah," jelas Hari.
Selain memeriksa saksi, polisi juga mengamankan barang bukti sebilah pisau dapur.
Pisau tersebut diduga digunakan pelaku untuk melukai adiknya.
"Sudah kita pasang garis polisi dan mengamankan barang bukti lain yang kemungkinan masih ada di TKP," tuturnya.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Ayah Kaget Ada Jeritan saat Sedang Potong Tempe, Anaknya Ditemukan Meninggal Mandi Darah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.