Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengikut Tak Mau Angling Dharma di Pandeglang Disebut Kerajaan,'Baginda Tak Mengakui Dirinya Raja'

Warga Banten khususnya Pandeglang dihebohkan dengan kemunculan kerajaan baru, yakni Kerajaan Angling Dharma.

Editor: Sanusi
zoom-in Pengikut Tak Mau Angling Dharma di Pandeglang Disebut Kerajaan,'Baginda Tak Mengakui Dirinya Raja'
dok. pengikut Kerajaan Angling Dharma Pandeglang, Ki Jamal
Baginda Sultan Iskandar Jamaluddin Firdaus, pemimpin Kerajaan Angling Dharma Pandeglang 

Ki Jamal, salah satu pengikutnya mengatakan bahwa sang raja bukan sekedar mengklaim dirinya sebagai seorang raja, akan tetapi menurutnya sebagian besar orang mengatakan bahwa dirinya adalah titisan ramalan dari Jayabaya tentang munculnya satria piningit.

"Jadi bukan raja yang mengklaim dia raja, bukan tapi memang istilah tersebut mucul dari banyak orang terhadap raja. Sehingga kita menyebutkan bahwa inilah sosok Satria Piningit yang akan muncul di bumi," katanya saat ditemui di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Rabu (22/9/2021).

Ia pun meyakini, bahwa sang baginda merupakan pilihan dari mitologi ramalan Jayabaya yang akan membebaskan umat manusia dari kemiskinan dan yang lainnya.

Pihaknya pun menunjukkan hasil tulisan tentang satria piningit yang dituliskan langsung oleh sang raja pada saat itu dan diukir di sebuah kayu yang berada di rumahnya.

Tulisan itu pun bertuliskan Knight Piningit down to the surface of the earth greetings baginda all you (Ksatria Piningit turun ke bumi menjadi raja untuk semua)

Diangkat Raja Setelah Bertapa di Gunung

Ki Jamil salah satu pengawalnya, mengatakan bahwa sang baginda raja sedang tidak ada di rumah.

BERITA TERKAIT

"Baginda raja menyampaikan belum berkenan untuk diwawancara. Jadi kalau ada hal-hal yang mau ditanyakan soal beliau, bisa langsung ke saya saja. Sudah dizinkan sama beliaunya," katanya saat ditemui, Rabu (22/9/2021).

Ia mengatakan, kekuasaan yang didapatkan oleh baginda, bermula pada saat tahun 2004, dimana pada saat itu, sang baginda raja telah selesai bertapa di sebuah gunung untuk mempelajari sebuah ilmu.

Pasca itu, ia mendapatkan kedigdayaan menjadi raja dari makhluk gaib berdasarkan perintah Tuhan.

"Baginda diangkat menjadi raja pada tahun 2004, itu asal-usul urusannya juga dengan gaib. Pengangkatan ini bukan keinginan baginda bukan juga keinginan masyarakat, tapi memang sudah perintah dari sana-nya, dari Sang Pencipta," terangnya.

Tak hanya disitu, ia menerangkan bahwa warga di sekitar selalu percaya akan setiap ucapan dari sang baginda raja.

Pasca mendapatkan pengakuan, ia pun mulai membangun rumah warga miskin sejak tahun 2017 dan hingga saat ini juga masih terlibat memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu.

"Sang raja sering memberikan bantuan kepada rakyat miskin dan anak yatim dari dulu. Itu mengapa kita meyakini, bahwa raja merupakan utusan Tuhan," jelasnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas