Pengikut Tak Mau Angling Dharma di Pandeglang Disebut Kerajaan,'Baginda Tak Mengakui Dirinya Raja'
Warga Banten khususnya Pandeglang dihebohkan dengan kemunculan kerajaan baru, yakni Kerajaan Angling Dharma.
Editor: Sanusi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Warga Banten khususnya Pandeglang dihebohkan dengan kemunculan kerajaan baru, yakni Kerajaan Angling Dharma.
Kerajaan itu terletak di Kampung Salangsari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.
Pengikut Bantah
Pengikut kerajaan Angling Dharma Pandeglang meluruskan terkait isu miring yang beredar di kalangan warga terkait kelompoknya.
Baca juga: Raja Angling Dharma di Banten Punya 4 Istri, Salah Satu Istrinya Bikin Lagu Khusus untuk Jokowi
Pengikut sekaligus juru bicara Angling Dharma Pandeglang, Aki Jamal mengatakan kalau pemimpinnya yang bernama 'Baginda Sultan' Iskandar Jamaludin Firdaus bukanlah seorang raja.
"Jadi saya sampaikan tidak benar itu ada kerajaan dan baginda pun tidak mengakui dirinya sebagai seorang raja," katanya saat ditemui di Pandeglang, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: FAKTA Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Raja Bangun 30 Rumah untuk Warga Miskin, Punya 4 Istri
Ia pun mengatakan, sebutan raja itu sendiri dilemparkan oleh para pengikutnya kepada 'baginda' akan kedermawannya membantu masyarakat yang tak dikenalnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar isu tersebut tidak di perpanjang, lantaran apa yang dilakukan oleh sang baginda merupakan hal yang tidak salah.
Aki Jamal pun menerangkan, bahwa dana pendapatan untuk membangun rumah sebanyak 30 buah berasal dari sumbangan swadaya dan orang-orang yang berkunjung kepada baginda.
Apalagi, menurutnya baginda merupakan guru ngaji, kiai dan memiliki santri yang ditanggung oleh dirinya selama ini.
"Jadi pendanaan untuk membangun rumah itu dari adanya swadaya dan pemberian dari orang-orang yang datang ke rumah baginda," jelasnya.
Ia menjelaskan, pemimpinnya telah tinggal di rumahnya di Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang sejak tahun 1980-an.
Istri Raja Angling Dharma Pandeglang Buatkan Lagu untuk Presiden Jokowi
Sosok pemimpin atau 'raja' Kerajaan Angling Dharma Pandeglang, Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus pun ternyata memiliki empat orang istri.
Hal itu terlihat lewat sebuah foto yang viral disaat dirinya memberikan bantuan rumah kepada warg yang tidak mampu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, salah seorang istrinya sangat pandai bernyanyi dan menciptakan lirik bertemakan Presiden RI, Joko Widodo.
Hal tersebut dibenarkan oleh pengikutnya yang juga merupakan juru bicara nya yakni, Aki Jamal saat ditemui di salah satu rumah makan di Pandeglang.
Menurutnya, salah satu istri dari baginda raja sangat gemar bernyanyi dan menciptakan lagu.
"Iya memang benar salah satu istri baginda raja itu memang suka bernyanyi. Dan itu dituangkan dalam bentuk lirik," katanya saat ditemui di Pandeglang, Rabu (22/9/2021).
Salah satu lagu ciptaan yang bertemakan Jokowi dibuatnya dalam rangka mengajak masyarakat untuk tetap mendukung Jokowi dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden.
"Jokowi Presiden yang sejati. Walau dicaci-maki tetap sabar dan peduli, karena suci hati. Bagi orang yang menghina tetap masuk penjara, karena Presiden lambang Negara yang sangat mulia," begitu bunyi sedikit penggalan lirik yang diterima oleh TribunBanten.com.
Pemimpin Kerajaan Angling Dharma Pandeglang Kerap Bantu Warga
Iskandar Jamaludin Firdaus menggegerkan warga dengan mengklaim dirinya sebagai seorang Raja Angling Dharma dari Pandeglang.
Ia disebut-sebut sebagai 'satria piningit' yang telah membantu banyak warga miskin di daerahnya, dan menyantuni anak-anak yatim.
Tak hanya itu, ia disebut-sebut memiliki kekayaan yang tak ternilai dan bahkan merupakan orang terkaya hingga tujuh turunan.
Namun hal itu belum tervalidasi kebenarannya.
R warga yang menjadi pengikutnya dan mengaitkan kedermawanan sang raja dengan mitos ramalan Jayabaya tentang satria piningit.
Ki Jamal, salah satu pengikutnya mengatakan bahwa sang raja bukan sekedar mengklaim dirinya sebagai seorang raja, akan tetapi menurutnya sebagian besar orang mengatakan bahwa dirinya adalah titisan ramalan dari Jayabaya tentang munculnya satria piningit.
"Jadi bukan raja yang mengklaim dia raja, bukan tapi memang istilah tersebut mucul dari banyak orang terhadap raja. Sehingga kita menyebutkan bahwa inilah sosok Satria Piningit yang akan muncul di bumi," katanya saat ditemui di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Rabu (22/9/2021).
Ia pun meyakini, bahwa sang baginda merupakan pilihan dari mitologi ramalan Jayabaya yang akan membebaskan umat manusia dari kemiskinan dan yang lainnya.
Pihaknya pun menunjukkan hasil tulisan tentang satria piningit yang dituliskan langsung oleh sang raja pada saat itu dan diukir di sebuah kayu yang berada di rumahnya.
Tulisan itu pun bertuliskan Knight Piningit down to the surface of the earth greetings baginda all you (Ksatria Piningit turun ke bumi menjadi raja untuk semua)
Diangkat Raja Setelah Bertapa di Gunung
Ki Jamil salah satu pengawalnya, mengatakan bahwa sang baginda raja sedang tidak ada di rumah.
"Baginda raja menyampaikan belum berkenan untuk diwawancara. Jadi kalau ada hal-hal yang mau ditanyakan soal beliau, bisa langsung ke saya saja. Sudah dizinkan sama beliaunya," katanya saat ditemui, Rabu (22/9/2021).
Ia mengatakan, kekuasaan yang didapatkan oleh baginda, bermula pada saat tahun 2004, dimana pada saat itu, sang baginda raja telah selesai bertapa di sebuah gunung untuk mempelajari sebuah ilmu.
Pasca itu, ia mendapatkan kedigdayaan menjadi raja dari makhluk gaib berdasarkan perintah Tuhan.
"Baginda diangkat menjadi raja pada tahun 2004, itu asal-usul urusannya juga dengan gaib. Pengangkatan ini bukan keinginan baginda bukan juga keinginan masyarakat, tapi memang sudah perintah dari sana-nya, dari Sang Pencipta," terangnya.
Tak hanya disitu, ia menerangkan bahwa warga di sekitar selalu percaya akan setiap ucapan dari sang baginda raja.
Pasca mendapatkan pengakuan, ia pun mulai membangun rumah warga miskin sejak tahun 2017 dan hingga saat ini juga masih terlibat memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu.
"Sang raja sering memberikan bantuan kepada rakyat miskin dan anak yatim dari dulu. Itu mengapa kita meyakini, bahwa raja merupakan utusan Tuhan," jelasnya.
"Sebenarnya beliau tidak mau dinobatkan sebagai raja itu sejak dulu, hanya saja baru-baru ini saja sang raja mau dinobatkan sebagai satria piningit, dan akhirnya beliau mensejahterakan rakyat," terangnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Pengikut Enggan Angling Dharma Pandeglang Disebut Kerajaan: Baginda Tak Mengakui Dirinya Raja
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Istri Raja Angling Dharma Pandeglang Buatkan Lagu untuk Presiden Jokowi, Begini Lirik Lengkapnya