Banjir Merendam 3.642 Rumah di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Kalimantan Tengah terdapat 3.642 unit rumah terdampak
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari mengakibatkan Banjir yang terjadi wilayah di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah.
Banjir terjadi di Kecamatan Kurun, Kecamatan Tewah, Kecamatan Mihing Raya, KecamatanSepang, Kecamatan Rungan Hulu,Kecamatan Rungan, Kecamatan Rungan Bara, Kecamatan Manuhing, Kecamatan Manuhing Raya, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kecamatan Damang Batu, dan Kecamatan Miri Minasa.
Abdul Muhari, Ph.D, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, bencana banjir ini mengakibatkan sekitar ± 3.685 KK/ 13.638 Jiwa terdampak.
Baca juga: Musim Hujan Tiba, Cegah Air Banjir Masuk ke Rumah dengan Cara Ini
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Kalimantan Tengah terdapat 3.642 unit rumah terdampak. Pihak BPBD BPBD Kab. Gunung Mas telah melakukan Penyaluran bansos untuk hari ini dilaksanakan ke Kel. Teweh yang sudah tersalur 7.250 kg Beras.
"Status tanggap darurat banjir di perpanjang dari 16 September s/d 30 September 2021.
Kondisi terkini dilapangan, daerah yang masih terendam banjir adalah Kecamatan Rungan Hulu, akan tetapi kondisi air sudah mulai surut," kata Abdul dalam keterangannya, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Sebaran 2.557 Corona 24 September 2021: Jawa Tengah Sumbang 286 Kasus, Sumut Masuk 5 Besar
Berdasarkan informasi BMKG Berlaku 01 September 2021 pukul 07.00 wib s/d 02 September 2021 pukul 07.00, yang berpotensi dampak hujan lebat untuk dampak Banjir/Bandang dapat terjadi di wilayah Kalimantan Tengah dengan Status Waspada (signature.bmkg.go.id). BPBD Provinsi Kalimantan Tengah meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kab/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait di Kab/Kota dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hydrometeorologi.
BNPB menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi.