Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yoni Berkepala Kura-Kura di Klaten Aman, Jalan Tol Yogyakarta-Solo akan Dibangun Melayang

Disparbudpora Klaten dan pihak PPK Tol Yogyakarta-Solo telah melakukan koordinasi sebelum pengerjaan fisik tol di desa itu dimulai

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Yoni Berkepala Kura-Kura di Klaten Aman, Jalan Tol Yogyakarta-Solo akan Dibangun Melayang
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Umat Hindu Klaten saat melaksanakan ibadah di lokasi yoni berkepala kura-kura berada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Minggu (26/9/2021) 

"Bentuk rekayasa awalnya yoni itu memang akan dipindah, tapi untuk pemindahan tidak segampang yang kita perkirakan karena banyak sejarah dan mitos yang beredar sekitar yoni itu.

Baca juga: Periksa 6 Saksi, Identitas Terduga Pelaku yang Sebabkan Sungai di Klaten Mendadak Merah Terungkap

Lalu pengembang tol atau penanggung jawab proyek akan adakan rekayasa dengan membuat jalan tolnya melayang," ucapnya.

Menurut Yuli, pembangunan jalan tol melayang disekitar yoni juga karena di lokasi tersebut juga terdapat aliran sungai yang melintas.

"Jadi di sekitar yoni itu nanti akan banyak dipasang tiang-tiang. Karena tidak jauh dari yoni kan juga ada sungai dan jalan tol juga akan melintas di atas sungai," imbuhhya.

Sebelumnya, Pengurus Pemuda Hindu Klaten, Ketut Megantara mengatakan jika yoni berkepala kura-kura tersebut termasuk yoni langka.

Sebab, selama ini dirinya belum pernah menemukan yoni dengan kepala menyerupai kura-kura atau bulus tersebut.

"Selama ini yoni yang kita temukan atau yang ada di Klaten berkepala naga atau kobra, tapi ini kepalanya kura-kura dan terbilang langka," ucapnya pada Tribun Jogja di lokasi yoni itu berada, Minggu (26/9/2021).

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, yoni berkepala kura-kura tersebut memiliki tinggi dan lebar sekitar 80 sentimeter.

Pada bagian sisi kanan dan kiri yoni, terdapat gundukan tanah yang sudah ditumbuhi rerumputan dan tumbuhan liar.

Di balik tumbuhan liar tersebut, tampak struktur batu bata merah berukuran yang cukup besar.

"Dulunya ini kemungkinan adalah candi karena ada beberapa struktur batu bata merah juga di sekitar yoni ini, batu  bata merah itu kemungkinan pagarnya," ucapnya.

Menurut Ketut, yoni berkepala kura-kura itu diduga dibuat sekitar abad ke-8 atau satu masa dengan pembuatan candi Prambanan.

Diakui Ketut untuk Kecamatan Polanharjo, banyak tersebar yoni di areal persawahan.

Namun, yang terdampak oleh jalan tol Yogyakarta-Solo di Klaten adalah yoni berkepala kura-kura itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas