Sappeami, Ibu Enam Anak yang Jadi TKW di Malaysia Terancam Hukuman Mati, Begini Kisahnya
Keluarga Sappeami, TKW asal Polman yang terancam hukuman di Malaysia ketar-ketir, mereka harap bantuan pemerintah agar Sappeami lolos hukuman mati.
Penulis: Theresia Felisiani
Ibunya Sappeami ditahan di Malaysia karena kasus narkoba Internasional.
Ia terancam dieksekusi mati di Malaysia karena membawa narkoba titipan sebanyak satu kilogram untuk diselundupkan ke Indonesia.
Sappeami ditangkap petugas Malaysia bersama pelaku lain saat dalam perjalanan menuju Pelabuhan.
"Minta ibu saya dikeluarkan, " ujar Dani saat ditemui di rumahnya Desa Landi Kanusuan , Kabupaten Polman, Rabu (11/10/2021).
Dani mengaku sudah hampir dua tahun tidak bertemu dengan ibunya semenjak merantau di Malaysia untuk mengadu nasib.
Di Malaysia, ibunya bekerja di perusahaan kelapa sawit bersama dengan suaminya.
Sappeami diketahui memiliki enam anak.
Dua di antaranya sementara berada di Malaysia bersama ayahnya.
Sementara empat lainnya di Polman.
TKW Polman Terancam Dieksekusi Mati di Malaysia, BP2MI Tunggu Pengaduan Keluarga
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) perwakilan Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) belum menerima informasi terkait kasus Sappeami.
Sappeami (35) warga Desa Landi Kanusuan, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman merupakan tenaga kerja wanita yang terancam dieksekusi mati di Malaysia.
"Kami belum terima laporan, informasi ini baru kami dapat dari rekan media, " kata Koordinator BP2MI wilayah Polman, Sudirman, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Sambil Menangis, TKW Asal Indramayu Minta Tolong ke Jokowi: Pak Pulangkan Saya ke Indonesia
Sudirman berharap pihak keluarga TKW yang tengah menghadapi masalah di Malaysia segera mengadukan ke BP2MI.
Selanjutnya BP2MI akan menindaklanjuti ke Jakarta, lalu kemudian diteruskan ke perwakilan Indonesia di Malaysia. (tribun network/thf/TribunSulbar.com)