Mandi di Sungai, Bocah Perempuan di Pulau Buru Diterkam Buaya, Korban Belum Ditemukan
Seorang bocah perempuan di Pulau Buru, Maluku, dilaporkan diterkam buaya. Korban dibawa kabur buaya, saat mandi di Sungai Kaki Air
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah perempuan di Pulau Buru, Maluku, dilaporkan diterkam buaya.
Korban dibawa kabur buaya, saat mandi di Sungai Kaki Air, Kecamatan Kecamatan Teluk Kaiely, Kabupaten Buru, Maluku, Selasa (13/10/2021).
Warga sempat mengejar buaya, namun berhasil kabur.
Koordinator Pos SAR Namlea, Rahmat Palapia membenarkan kejadian ini.
Ia mengatakan, korban bernama Suci Ramadhani.
"Sementara tim gabungan masih giat pencarian di lokasi," kata Koordinator Pos SAR Namlea, Rahmat Palapia kepada TribunAmbon.com, saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Kamis (14/10/2021) siang.
Baca juga: Tubuh Penambang di Bangka yang Diterkam Buaya Ditemukan, Kondisinya Mengenaskan
Rahmat melanjutkan penjelasannya.
Ia menegaskan, pihaknya masih berusaha mencari korban.
Tim SAR gabungan dibantu warga masih terus menyisir di kawasan sungai lokasi dimana korban terakhir terlihat.
Kata Rahmat, petugas sempat menangkap seekor buaya, namun ketika dibedah, tidak menemukan tanda keberadaan korban.
"Iya betul tadi malam buaya itu ditangkap pukul 03.00 WIT," ungkap Palapia.
Baca juga: Cuci Kaki di Sungai, Duda 31 Tahun di Musi Banyuasin Tewas Diterkam Buaya, Begini Kronologinya
Kejadian serupa
Penambang timah bernama Hendriansyah alias Pulong (33) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (14/10/2021).
Sehari sebelumnya, Pulong dinyatakan hilang setelah diterkam buaya saat menarik ponton timah apung di Sungai Sakan, Desa Berbura, Riau Silip, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli mengatakan, jasad korban ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian serangan buaya.
Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi telungkup dan mengapung dengan bekas luka gigitan di sekujur tubuh.
"Korban terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit untuk otopsi dan kemudian diserahkan pada pihak keluarga," ujar Fazzli di kantornya, Kamis.
Baca juga: Dua Anggota TNI di Musi Rawas Taklukkan Buaya Senyulong Dengan Kayu
Adapun serangan buaya terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, ketika dua warga Sinar Gunung Riau Silip sedang bekerja menarik ponton timah.
Tiba-tiba, tubuh korban diterkam buaya.
Tubuh korban kemudian hilang setelah diseret buaya.
Aktivitas penambangan timah konvensional di Kepulauan Bangka Belitung kembali marak seiring melonjaknya harga timah di pasaran dunia.
Pasir timah di tingkat penambang dihargai Rp 180.000, hingga Rp 200.000 per kilogram.
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Tim SAR Tangkap dan Bedah Perut Buaya, Bocah Hilang di Pulau Buru Belum Ditemukan
(TribunAmbon.com/Andi Papalia)(Kompas.Heru Dahnur)