Strategi UMKM Clothing Tetap Bertahan di Tengah Pandemi
NSA Industries juga telah banyak memberdayakan ibu-ibu di sekitar lokasi produksi, yaitu sebagai pinishing produksi
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Berbagai upaya telah dilakukan oleh pelaku UMKM agar usahanya tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan.
Tidak sedikit pelaku UMKM yang terdampak pandemi berusaha mengatur strategi agar usahanya survive. Salah satunya adalah apa yang telah dilakukan oleh Doni Murmansyah pendiri NSA Industries.
Doni, sapaan akrabnya, mendirikan usaha rumahan pada tahun 2002 dan fokus pada clothing pada tahun 2004 yaitu NSA Industries, clothing mengacu pada usaha yang memproduksi produk (pakaian) yang memiliki nama atau brand sendiri.
Baca juga: Perempuan Punya Kontribusi Besar untuk Kemajuan UMKM
Dalam menjalankan usahanya, seperti halnya industri clothing pada umumnya, produk yang dihasilkan kemudian dipasarkan ke berbagai toko pakaian (distro/distribution store) di Bandung yang jumlahnya tidak kurang dari 21 distro.
Seperti yang dialami oleh usaha-usaha yang lain, pada tahun 2019 usaha yang dijalankan mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Tidak tanggung-tanggung omzet mengalami penurunan signifikan akibat pandemi.
"Kendala utama yang dihadapi adalah dampak dari distro di Kota Bandung yang notabene menjual produknya banyak yang tutup. Omzet kami menurun lebih dari 50 persen akibat tidak ada tempat untuk menjual produk,” kata Doni dalam keterangannya, Kamis (14/10/2021).
Tidak mau menyerah oleh keadaan, Doni melakukan strategi marketing, pemasaran yang awalnya dilakukan secara konvensional (produk dijual di toko), salama pandemi beralih sepenuhnya dengan memafaatkan media online.
Baca juga: Kolaborasi Grab, Emtek dan Bukalapak Gulirkan Program Pelatihan, Ajak UMKM Go Digital
Beberapa marketplace dimanfaatkan oleh pemilik NSA Industaries itu agar usahanya tetap berjalan, diantaranya Shopee, Lazada, Tokopedia, serta memanfaatkan media sosial Instagram.
Strategi yang dilakukannya membuahkan hasil, sudah banyak dari satu item produknya yang terjual sampai ribuan pcs dalam satu tahun bahkan omzet dihasilkan mencapai Rp 500 juta – Rp 600 juta per bulan.
"Produk yang diandalkannya adalah sweater yang merupakan outwear yang diminati oleh masyarakat Indonesia terutama remaja. Tidak salah jika remaja usia sekolah SMP dan SMA dijadikan segemen pasar NSA Industries," katanya.
Meskipun harga yang ditawarkan relatif terjangkau antara Rp 100.000 – Rp 200.000 kualitas produk yang dihasilkan NSA Industries tidak murahan karena diproduksi dengan bahan yang berkualitas, misalnya sweater diproduksi dengan bahan 100 persen katun.
Baca juga: Perluas Pasar, UMKM Didorong Lakukan Sertifikasi Halal
Tidak heran jika sweater yang terjual lebih dari 10 ribu pcs setiap tahun seperti sweater model sweatshirt.
Sweter berbahan fleece dengan gaya Korean style itu laku keras banyak peminatnya. Selain dari segi bahan yang berkulitas juga memiliki desain yang unik dan harga sangat terjangkau mulai dari Rp 130.000.