Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Kasus Mahasiswa Tewas Diklat Menwa UNS, Gibran Bertanggung Jawab, Polisi Gabungan Bertindak

Berikut 5 fakta terkait kasus tewasnya seorang mahasiswa saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Menwa UNS.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Fakta Kasus Mahasiswa Tewas Diklat Menwa UNS, Gibran Bertanggung Jawab, Polisi Gabungan Bertindak
Tribun Solo/ Fristin Intan Sulistyowati
Proses pemeriksaan saksi terkait kematian mahasiswa saat diklat anggota Menwa UNS, Senin (25/10/2021). 

3. Kata polisi

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak di Mapolresta, Selasa (26/10/2021).
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak di Mapolresta, Selasa (26/10/2021). (TribunSolo.com/Fristin Intan)

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, tim sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi selama berlangsungnya diklat di dalam kampus itu.

Polisi memeriksa mulai pengurus hingga dosen pembimbing.

"Total ada 18 saksi, dengan rincian 8 peserta diklat, 9 panitia dan 1 dosen," ungkapnya, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Ade menekankan, dari hasil penyelidikan di kampus UNS dan kawasan Jembatan Jurung, Bengawan Solo, polisi kini mengubah status kasus jadi penyidikan.

"Karena adanya dugaan kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia," ungkapnya.

Adapun sejak kasus muncul, penyelidikan dilakukan oleh Satreskrim Polresta Solo, Direskrimum Polda Jateng dan Dokter kesehatan Polda Jateng.

Berita Rekomendasi

"Jadi peroses penyelidikan dari tim gabungan, ada hasil berita acara klarifikasi beberapa saksi termasuk saksi yang bersama korban saat dinyatakan meninggal dunia," ucap dia.

Baca juga: Wajah Penuh Luka hingga Lebam, Keluarga Setuju Jenazah Mahasiswa UNS Solo Diautopsi 

4. Tak miliki riwayat penyakit

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto angkat bicara terkait kasus mahasiswa yang meninggal saat Diklat Menwa.

Berdasarkan informasi, korban tidak memiliki riwayat sakit saat mengikuti Diklatsar dengan tema Pendidikan dan Latihan Pra Gladi Patria Angkatan 36 Menwa.

"Kalau informasi awal itu dari yang saya ikut mendengar di sini tadi, dari pihak komandan batalyon di sini dan komandan menwa sampai komandan provosnya itu mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak ada gejala-gejala kesehatan khusus, hanya kakinya kram," katanya dikutip dari Kompas.com.

Tanto menambahkan, korban yang mengalami kram kaki kemudian diistirahatkan. Sedangkan peserta lainnya tetap mengikuti diklatsar.

Dirinya masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit terkait penyebab kematian korban.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas