Detik-detik Komandan BAIS TNI Tewas Dirampok, Korban Ditembak Pakai Senjata SS1-V2 Sisa Konflik Aceh
Kasus tewanya Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BASI) TNI di wilayah Pidie, Aceh, Kapten Inf Abdul Majid menemui titik terang.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
Anggota TNI jadi saksi kunci
Kasus ini terungkap berkat keterangan dari satu orang saksi kunci, yakni anggota TNI yang berada satu mobil dengan korban saat terjadi penembakan.
"Saat kejadian, korban bersama satu orang anggota TNI dalam mobil dan rekannya itu selamat dari insiden penembakan," ucap Winardy dalam konferensi pers, Minggu, dilansir Kompas.com.
Menurut dia, anggota TNI yang berada di dalam mobil tersebut langsung mencari bantaun dari warga yang melintas di sekitar lokasi.
Anggota TNI itu berupaya membawa korban ke rumah sakit.
Namun nahas, nyawa Dantim BAIS tak tertolong.
"Rekan korban anggota TNI yang selamat dari insiden penembakan itu kita jadikan sebagai saksi. Dari keterangan saksi itulah kasus itu terungkap," bebernya.
Pakai senjata peninggalan konflik Aceh
Masih dijelaskan Winardy, AF yang menjadi eksekutor, menembak korban dengan senjata SS1-V2.
Kepada polisi, AF mengaku senjata itu merupakan sisa dari konflik yang pernah terjadi di Aceh.
"Ini senjata sisa konflik dahulu, dia simpan kemudian pada saat itu digunakan untuk melakukan perampokan."
"Termasuk dengan amunisi. Amunisi 11, tapi karena sudah usang, ada beberapa yang sudah ditembakkan (tidak berfungsi)," ujarnya, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Tak Direstui Jadi Menantu, Pemuda di Riau Habisi Ayah Pacarnya, Pelaku Babak Belur Diamuk Massa
Winardy mengatakan, ketiga pelaku belum pernah melakukan kejahatan.
Adapun motif penembakan murni untuk menguasai uang milik korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.