Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penumpang Pesawat Beralih Naik Kereta, Kewajiban Tes PCR Memberatkan

Para pebisnis yang biasanya menggunakan pesawat terbang di Jawa Tengah, beralih naik kereta api. Keharusan test PCR masih terasa memberatkan.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Penumpang Pesawat Beralih Naik Kereta, Kewajiban Tes PCR Memberatkan
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Sejumlah penumpang kereta api yang akan melakukan perjalanan jarak jauh sedang melakukan vaksinasi di Stasiun Semarang Tawang, Senin (9/8/21). Pihak KAI Daop 4 Semarang hanya menyediakan sekitar 50 kouta vaksinasi setiap harinya. Penumpang yang akan vaksin cukup menunjukkan kode boking tiket dan disarankan melakukan vaksinasi H-1 sebelum keberangkatan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Tarif PCR ditetapkan Rp 275 ribu. Sedangkan tiket kereta jarakjauh tidak sampai segitu. Krisbiyantoro memberi gambaran harga tiket kereta ekonomi jarak jauh Jakarta - Surabaya hanya Rp 120 ribu.

Saat ini menurut Krisbiyantoro, ada kenaikan sekitar 20 persen di stasiun-stasiun besar yang ada di beberapa daerah seperti Kota Semarang, Tegal, Pekalongan dan Cepu, terutama saat anak-anak di bawah 12 tahun diperbolehkan naik kereta.

Di Stasiun Tawang misalnya, dengan 600 penumpang setiap hari saat pandemi kini naik menjadi 720 penumpang setiap hari. Meski demikian jumlah tersebut masih jauh dibanding sebelum pandemi yang mencapai 3 ribu penumpang per hari.

Menurutnya, turunnya harga tes antigen menjadi faktor pendongkrak okupansi penumpang kereta di tengah penurunan PPKM berlevel. "Layanan tes antigen juga kami buka di lima stasiun besar yaitu Stasiun Tawang, Poncol Semarang, Pekalongan, Tegal dan Cepu. Untuk harga dulu Rp 85 ribu sekarang turun menjadi Rp 45 ribu," tambahnya.

Hapus PCR

Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jateng bersyukur dengan adanya kebijakan batas tarif atas PCR. Pasalnya hal tersebut akan berdampak pada okupansi kunjungan wisatawan di tengah penurunan PPKM berlevel di beberapa daerah.

Bahkan Ketua Asita Jateng, Joko Suratno, menuturkan bisnis biro perjalanan kini mulai bergerak dan mengalami peningkatan meski belum signifikan.

BERITA REKOMENDASI

"Sekarang bisnis biro perjalanan wisata mulai merangkak naik. Jika diprosentasekan kenaikannya di angka 5 persen," kata Joko Suratno, Minggu (31/10).

Dilanjutkannya, jika biaya PCR terlampau tinggi akan berdampak pada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan wisata.

"Mereka keberatan. Nunggu biaya PCR turun lagi baru melakukan perjalanan," tuturnya.

Joko berharap kewajiban PCR naik pesawat dihapus saja. Cukup dengan tes antigen. Supaya kunjungan wisatawan ke Jateng terdongkrak. (afn/bud/idy/rtp)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas