Tawuran Antargeng Pelajar di Bantul: Buat Surat Perjanjian Bermaterai Sebelum Tempur
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, menyatakan semula geng ini saling tantangan lewat media sosial Whatsapp.
Editor: Erik S
"Teman saya soalnya pernah dikeroyok duluan," ujarnya.
Satu Korban Meninggal
Saat itu, kelompok Sase berjumlah 14 orang sementara Stepiro berjumlah sekitar 20 orang.
Dari bentrokan tersebut jatuh korban dua orang yakni MKA (18) warga Sewon dan RAW (17) warga Banguntapan.
"Salah satu korban yakni MKA sempat dirawat di rumah sakit dan diopname selama 10 hari hingga akhirnya meninggal dunia. Korban mengalami luka tebasan di dada. Untuk korban satunya masih menjalani perawatan," imbuhnya.
Baca juga: Tawuran Berujung Maut di Cikarang, Polisi Tangkap Sejumlah Remaja
Atas kejadian tersebut, dari pihak korban melapor ke Polsek.
Selanjutnya kepolisian membentuk tim dan melakukan penyelidikan terhadap para pelaku, khususnya dua geng sekolah ini.
Setelah penyidikan intensif dan maraton pihaknya mengamankan 11 siswa yang diduga pelaku.
Penangkapan dilakukan di masing-masing rumah terduga pelaku sejak 3 November 2021 kemarin.
"Mereka adalah 11 pelaku dari Stepiro rata-rata pelajar ada yang kelas 3 dan kelas 2. Dari 11 orang 8 sudah berstatus dewasa atau di atas umur dan 3 orang di bawah umur," ungkapnya.
Kesebelas pelaku ini berasal dari geng Stepiro yakni IS (18), NWSU (18), dan MNH (18), MFR (19), keempatnya berperan menjadi fighter atau eksekutor.
Kemudian MYEP (18), WKR (18), ATK (18), RFS (18) keempatnya berperan sebagai joki motor.
Selanjutnya ada tiga anak yang masih di bawah umur yaitu JA (16), CA (16), dan ZFN (17) ketiganya berperan sebagai joki motor.
(Penulis: Santo Ari)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polisi Ungkap Kronologi Tawuran Antar Geng Pelajar di Bantul, Berawal Saling Tantang di WhatsApp