Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sunardi, Bertahan Kembangkan Desa Gempol Kolot Karawang saat yang Lain Pilih Keluar Desa

Sunardi menjadi kepala desa pada 2015 dan saat ini hampir 600 kepala keluarga (KK) yang bergerak dalam usaha ekonomi kreatif.

Editor: Content Writer
zoom-in Kisah Sunardi, Bertahan Kembangkan Desa Gempol Kolot Karawang saat yang Lain Pilih Keluar Desa
Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
Sunardi Kepala Desa Gempol Kolot 

TRIBUNNEWS.COM - Tak banyak warga Karawang tahu akan keberadaan Desa Gempol Kolot, Kecamatan Banyusari, Karawang. Hal tersebut diungkapkan oleh Sunardi Kepala Desa Gempol Kolot.

Sunardi akui tak ada yang istimewa di desanya tersebut. Jalanan rusak, kemiskinan sangat tinggi dan sumber daya manusia dengan pendidikan rendah menjadi gambar Desa Gempol Kolot saat itu.

Karena tidak ada potensi sama sekali untuk mengembangkan ekonomi, Sunardi mengakui, banyak sahabat-sahabatnya yang bergelar sarjana lebih memilih mengembangkan karier di luar desa.

"Banyak teman-teman saya yang memilih untuk keluar desa, padahal saya sangat ingin mereka yang sarjana membantu membangun desa," kata Sunardi kepada Tribun Jabar, Rabu (27/10/2021).

Sunardi yang hanya lulusan sekolah teknik menengah (STM) sangat bercita-cita mengembangkan desa. Di Tahun 2015, ia mencalonkan kepala desa dan terpilih.

Sunardi mulai berpikir bagaimana memanfaatkan anggaran desa dan jaringan untuk membangun infrastruktur desa.

"Saya ajak agar dewan-dewan mau membantu melalui aspirasi untuk infrastrukturnya. Jika hanya memanfaatkan desa saja, itu tidak mungkin," katanya.

Berita Rekomendasi

Setelah jalan-jalan desa mulai membaik, ekonomi desa pun dikembangkan, diantaranya dengan membangun ekonomi-ekonomi kreatif masyarakat desa.

Saat ini hampir 600 kepala keluarga (KK) yang bergerak dalam usaha ekonomi kreatif.

"Memang sulit, kami menggunakan sistem pinjaman permodalan. Namun masyarakat masih menganggapnya sebagai uang bantuan desa, sedikit tersendat. Tetapi akan tetap kita coba, namun dengan persyaratan peminjaman yang lebih ketat akan kita lakukan kedepannya," katanya.

Pengembangan usaha melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) juga Sunardi lakukan, pertama ia mengembangkan budidaya jamur merang.

Saat itu, jamur merang begitu primadona hingga menghasilkan uang untuk Bumdes yang begitu menjanjikan. Akan tetapi, semakin tahun usaha jamur merang mengalami penurunan.

"Sekarang usahanya sedang menurun drastis. Saat ini kita sedang mencoba untuk menggali potensi lain untuk Bumdes, salah satu juga kita melakukan perombakan pada struktur Bumdes untuk regenerasi," katanya.

Kamu juga bisa berbagi cerita mengenai perkembangan desa di daerahmu dengan mengikuti blogging competition Lokal BRICerita kepada yang lain dan akan ada hadiah hingga sepuluh juta rupiah untuk tiga artikel terpilih.

Yuk, tunggu apa lagi? Bagikan kisah menarikmu melalui blogging competition Lokal BRICerita dengan mengklik link ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas