Kapolres Lombok Timur Bantah Anggotanya Tembak Warga saat Amankan Konflik Antar-Warga
Sesuai hasil visum, korban yang dikabarkan kena tembak itu terkena benda tumbul dan luka di bagian tangan kaki, sedikit tergores di bagian kepala
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Beredar kabar anggota Polres Lombok Timur yang tengah mengamankan konflik antar warga, di rumah Tuan Guru Haji Muslihin melepaskan tembakan saat berusaha membubarkan massa pukul 22.30 Wita, di Dusun Marang Selatan, Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Lombok Timur.
Dikabarkan 2 orang warga dikabarkan diduga terkena tembakan polisi.
Mereka adalah M Kadri Ramdan (18), diduga luka tembak di pelipis kepala di atas telinga dan Lalu Hasbi (25), diduga kena luka tembak terkena peluru di paha.
Terkait informasi tersebut, Polres Lombok Timur membantah dengan tegas.
Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono dalam keterangan persnya mengatakan, isu penembakan oleh anggota Brimob tidak benar.
Warga hanya terkena benda tumpul.
Baca juga: Oknum Anggota Polres Kudus Terciduk di Tempat Hiburan Malam saat Tugas, Begini Nasibnya
Pada saat itu, salah satu anggota polsek mengangkat korban yang jatuh dan membawanya ke puskesmas untuk dirawat, sedangkan yang turun ke lokasi hanya Sabhara dan Tim Puma Polres Lombok Timur, tidak ada anggota Brimob.
Sebelumnya, kepolisian juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk bubar.
Karena masyarakat tidak mau membubarkan diri, sehingga pihak kepolisian melepaskan gas air mata.
"Terkait pemberitaan yang sudah dikeluarkan, yang mengatakan polisi melepaskan tembakan ke warga dan Brimob yang melakukannya itu tidak benar, tidak sesuai fakta di lapangan,” tegasnya.
Sesuai hasil visum, korban yang diduga kena tembakan itu terkena benda tumbul.
Ada luka di bagian tangan kaki dan sedikit tergores di bagian kepalanya.
Diduga korban lari karena banyak orang yang berdesakan dan jatuh kemudian terbentur benda tumpul.