Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mayapada Hospital Surabaya Memberi Ruang Tour untuk Siswa SD

Mayadapa Hospital Surabaya yang baru saja dibuka memberi layanan kesehatan dengan konsep baru yang aman dan nyaman, serta berbeda dengan yang lain.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Mayapada Hospital Surabaya Memberi Ruang Tour untuk Siswa SD
surya/Saiful Sholichfudin
Penyerahan Kenang-kenangan oleh Pemred Tribun Jatim Network, Tri Mulyono kepada Direktur Mayapada Hospital Surabaya, dr. Irawati Marga MARS, QIA setelah Wawancara Eksklusif di Mayapada Hospital Surabaya, Jumat (19/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mayapada Hospital Surabaya siap melayani pasien setelah Grand Opening yang digelar pada Senin (22/11). Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono ini dibuka di tengah pandemi Covid-19. Dengan kondisi ini nantinya pasien dengan gejala Covid-19 juga ditangani.

"Jadi kami siap melayani yang covid maupun yang non-covid," kata Direktur Mayapada Hospital Surabaya dr Irawati Marga MARS QIA saat pengambilan video wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network sekaligus Wakil Pemimpin Redaksi Harian Surya Tri Mulyono di Mayapada Hospital, Jumat (19/11) .

Lalu, sejauh apa persiapan Mayapada Hopital Surabaya menghadapi tantangan ini? Selengkapnya simak petikan wawancara dengan dr Irawati berikut ini:

Sebenarnya apa yang melatarbelakangi dan menjadi tujuan dengan ekspansi rumah sakit baru ini?

Semuanya berangkat dari kebutuhan masyarakat di Surabaya, Jawa Timur, bahkan Indonesia akan pelayanan kesehatan yang mumpuni. Oleh karena itu kebutuhan masyarakat dipenuhi oleh Mayapada Hospital Surabaya.

Persaingan rumah sakit, khususnya di Surabaya, semakin ketat, apa saja yang menjadi fokus layanan Mayapada Hospital Surabaya dibanding rumah sakit lain?

Pada bagian IGD, Mayapada Hospital Surabaya telah menerapkan triase. Di mana pasien akan dibedakan sesuai kondisi penyakit dengan beberapa warna seperti merah, kuning, dan hijau.

Berita Rekomendasi

Ada pasien yang gawat dan darurat, gawat tapi tidak darurat, tidak gawat tapi darurat, serta tidak gawat dan tidak darurat. Pasien tersebut akan dibedakan dalam warna-warna ini. Sehingga untuk yang gawat darurat penanganannya dengan cepat, yakni di jalur merah.

Baca juga: Kenaikan Upah di Bali Kecil, Para Pekerja Memahami Kondisi Bali yang Sepi

Kondisi pandemi Covid-19 masih saja berlangsung, meski saat ini sudah menurun. Kira-kira peran apa yang akan diambil Mayapada Hospital Surabaya dalam memerangi Covid-19 ini?

Pada saat pasien masuk kami menggunakan QR code PeduliLindungi. Kemudian dilakukan skrining apakah pasien tersebut covid atau noncovid. Kemudian dipisahkan.

Di ruangan rawat inap pun terpisah. Jadi kami siap melayani yang covid maupun yang noncovid.
Saat ingin melakukan tindakan seperti operasi, kami juga menyiapkan ruangan bertekanan negatif untuk yang covid sementara yang tidak covid-19 itu bertekanan positif.

Konon, tak sedikit warga Surabaya dan sekitar yang memilih menjalani perawatan kesehatan ke Singapura. Sejauh mana kesiapan dan kemampuan Mayapada Hospital Surabaya dibanding dengan rumah sakit di Singapura?

Kami sangat siap, jadi yang disiapkan Mayapada Hospital Surabaya itu tidak hanya gedung sarana dan prasarana tapi juga SDM-nya dokter-dokter yang sangat andal sehingga tidak kalah dengan dokter di luar negeri.

Kualitas dokternya baik sehingga mereka bisa melayani dan melakukan berbagai operasi yang sama dengan di luar negeri.

Apakah ada komunikasi dengan pemerintah kota Surabaya, terkait kesiapan Mayapada Hospital Surabaya menjadi pusat wisata kesehatan?

Kami berlokasi di Surabaya dan saya sendiri orang Surabaya. Kami sangat mendukung sekali program-program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Kami siap untuk menerima kunjungan dari para wisatawan domestik maupun luar negeri.
Oleh karena itu, kami berusaha untuk selalu melengkapi peralatan maupun spesialisasi para dokter yang ada di sini.

Untuk memenuhi syarat wisata kesehatan, kita tahu banyak sekali pasien dari luar daerah bahkan dari luar negeri yang berobat. Bagaimana cara Mayapada Hospital Surabaya bekerja sama dengan hotel sebagai tempat menginap keluarga pasien?

Betul kami bekerja sama dengan hotel juga ya tidak jauh dari sini, yang bisa menjadi tempat tinggal bagi keluarga yang ingin menunggu pasiennya.

Bagaimana kesiapan Mayapada Hospital Surabaya dalam layanan kesehatan paripurna di era disrupsi 4.0 ini?

Jadi ada berbagai platform digital yang sudah kami gunakan, seperti web kemudian ada berbagai aplikasi baik untuk pendaftaran. Kemudian di dalam pelayanan sendiri kami menggunakan elektronik rekam medik.

Dan pelayanan-pelayanan ini juga ditunjang oleh koneksitas. Jadi peralatan medis itu bisa dikonekan langsung dengan sistem informasi sehingga hasilnya lebih cepat dan akurat.

Seperti apa ruangan rawat jalan di Mayapada Hospital Surabaya?

Pasien berobat perlu kenyamanan sehingga kami desain senyaman mungkin untuk para pasien.

Ruangan rawat jalan ini, setiap hari bisa menampung berapa pasien?

Dengan 31 ruang, ini cukup banyak ya. Karena Mayapada ini kan diprediksikan untuk rumah sakit tipe B nantinya ke depan, walaupun sekarang tipe C. Saat ini bisa menampung 600 pasien dalam sehari untuk ruangan rawat jalan ini.

Kalau untuk ruang opname, berapa rata-rata sehari termasuk IGD bisa menampung pasien?

Saat ini disiapkan untuk 105 tempat tidur, tetapi ke depannya akan berkembang menjadi 200 tempat tidur.

Namun rasio idealnya diisi sekitar 80 persen tingkat keterisiannya, tidak 100 persen, karena perlu untuk pembersihan dan yang lainnya.

Banyak kami lihat tenant-tenant yang memberikan layanan untuk keluarga pasien di Mayapada Hospital Surabaya. Apakah ini kerja sama atau dikelola oleh rumah sakit sendiri?

Tidak. Kami hanya fokus melayani pelayanan kesehatan. Jadi ini (tenant-tenant) kerja sama dengan pihak lain demi kenyamanan pasien dan keluarga.

Kami hanya menyediakan tempat, kemudian mereka berkolaborasi dengan masyarakat entah itu tenaga kerjanya yang siap melayani pasien-pasien Mayapada Hospital.

Bagimana ruang poliklinik pelayanan untuk anak-anak?

Ruang poliklinik ini kita pisahkan antara anak yang sehat dan anak yang sakit.
Ruangannya cukup nyaman untuk anak-anak. Karena ada gambar-gambar di dinding supaya anak tidak takut. Istimewanya gambar dinding ini bisa dicoret dan dihapus.

Apabila ada siswa sekolah dasar ingin melihat secara langsung pelayanan rumah sakit atau hospital tour?

Kunjungan anak-anak diperkenankan. Tetapi tentu saja dengan ketentuan tidak mengunjungi area yang sakit.

Selain bisa menampung ratusan pasien, apa lagi fasilitas di ruang rawat inap?

Berbagai fasilitas layaknya ruang rawat inap pada umumnya tersedia sesuai kelas yang diminati oleh para pasien. Kemudian pendukungnya ada seperti ruang bersalin, ada kamar operasi dan yang lain-lainnya. Sehingga para pasien rawat inap kita itu tidak perlu ke mana-mana. Hanya dilayani di Mayapada saja.

Apa pendapat ibu dokter, terakit pernyataan yang mengatakan bahwa biaya rumah sakit semakin hari semakin mahal? Benarkah demikian?

Mahal itu relatif. Sesuatu dikatakan mahal atau murah sebetulnya sesuai kebutuhan. Kalau memang memilihnya menginap di kamar kelas yang tinggi misalnya, tentu saja harga berbeda.

Tetapi untuk pelayanan-pelayanan yang lain sudah standar di rumah sakit. Kami juga melayani berbagai kalangan. Jadi ada penggunaan asuransi, jaminan perusahaan, bahkan kita juga berpartisipasi pada pelayanan JKN.

Sebagai penutup bisakah diceritakan jejak karier Ibu Dokter, mulai dari masa kecil hingga menjadi Direktur Mayapada Hospital Surabaya?

Saya orang Surabaya. SD Sampai SMA di Surabaya. Kemudian saya melanjutkan S1 di Universitas Udayana Bali dan melanjutkan S2 di Universitas Airlangga Surabaya.

Untuk perjalanan karier selesai menjadi dokter, saya menjadi kepala puskesmas Wonokarto, Pacitan. Baru setelah itu masuk ke dunia perumahsakitan. Saya memulai dari awal sebagai dokter IGD di RS Adi Husada Kapasari. Saya berkarier cukup panjang.

Menjadi Wakil Direktur RS Adi Husada Kapasari, kemudian saya menjadi Direktur Adi Husada Kapasari (3 tahun) dan Direktur Adi Husada Undaan. Terkahir ini saya menjadi Direktur Mayapada Hospital Surabaya. (mohammad zainal arif)  

Baca juga: Kalau korban Tak Melapor Kami Akan Terus Memelihara Predator-Predator di Kampus.

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas