Mobil yang Dikendarainya Tabrak Bus di Jalan Banda Aceh-Medan, Zulfikar dan Anaknya Meninggal
Zulfikar dan anaknya Azril Arafah meninggal dunia setelah mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalan Banda Aceh-Medan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Zulfikar (29) dan anaknya Azril Arafah (3) meninggal dunia setelah mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalan Banda Aceh-Medan, kawasan Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Bireuen, Sabtu (27/11/2021) sekitar pukul 03.45 WIB.
Sementara sang istri, Agusnia (23) mengalami luka ringan.
Dan lima penumpang bus JRG mengalami luka ringan.
Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, melalui Kasat Lantas, AKP Andrew Agrifina Prima Putra SIK, menjelaskan, kejadian itu berawal saat mobil barang Panther pikap BL 8119 AO yang disopir Zulfikar (29) dengan penumpang istrinya Agusnia (23) dan anak mereka Azril Arafah (3) melaju dari arah Banda Aceh ke arah Medan.
Sesampai di kawasan itu, mobil pikap tersebut melaju dengan melebar ke kanan jalan.
Akibatnya mobil bertabrakan dengan bus JRG yang melaju dari arah berlawanan atau dari Medan ke Banda Aceh.
Bus D 7642 YA yang dikemudikan oleh Hendri Yana Budiman (38) berpenumpang 30 orang.
Akibat tabrakan tersebut, menurut AKP Andrew, sopir mobil pikap Zulfikar dan anaknya Azril Arafah, yang merupakan warga Desa Keude Tangse, Kecamatan Tangse, Pidie, meninggal dunia.
Baca juga: Bukan Kecelakaan Tunggal, Warga Sukabumi Ini Ternyata Diserang 8 Orang
Sedangkan sopir bus yang tercatat sebagai warga Desa Cikurubuk, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, selamat dari musibah tersebut.
Adapun lima penumpang bus yang mengalami luka ringan adalah, Ridho (30), mahasiswa, warga Ulee Kareng, Banda Aceh; Irma Oktaviana, mahasiswi, warga Desa Wel Wel, Kecamatan Simeulue Tengah, Simeulue; Nasrinah Hanim (41), mahasiswi, warga Gampong Kramat, Banda Aceh; Dani Ramdani (47), kernet bus warga Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan Darmazi (52), warga Desa Paya Mabar, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sementara itu, informasi yang diperoleh Serambi dari kernet bus JRG, Dani Ramdani (47), saat ia dirawat di Puskemas Kutablang, kemarin, menjelaskan, bus tersebut berangkat dari Medan tujuan Banda Aceh pada Jumat (26/11/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB, dalam kondisi full seat atau penuh penumpang
Awalnya, kata Dani, bus dikemudikan oleh sopir 1 bernama Sayed (40), warga Lamno, Aceh Jaya.
Sesampainya di kawasan Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, lanjut Dani, diganti oleh sopir 2, Hendri Yana Budiman, untuk melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh.
Saat bus sedang melaju di jalan lurus kawasan Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Bireuen, menurut Dani, tiba-tiba mobil Panther pikap yang datang dari arah Banda Aceh ke Medan, melaju oleng ke kanan jalan.