Banjir Bandang Terjadi, Bupati Garut Bantah Disebabkan Alih Fungsi Lahan
Bupati Garut Rudy Gunawan membantah banjir bandang yang terjadi di wilayahnya akibat alih fungsi lahan
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan membantah banjir bandang yang terjadi di wilayahnya akibat alih fungsi lahan. Rudy mengatakan banjir tersebut semata-mata disebabkan karena hujan deras semata.
Kecamatan Sukawening, lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut ternyata kampung kediaman Rudy Gunawan, Bupati Garut.
Sebagai warga Sukawening, dia memastikan tidak ada alih fungsi lahan di kawasan tersebut yang sempat dituding sebagai penyebab banjir bandang.
Menurutnya, banjir bandang tersebut terjadi karena hujan yang terlalu deras di wilayah Sukawening.
"Sebenarnya tidak ada alih fungsi lahan, kemarin yang ada di atas itu hujannya terlalu deras, tidak ada alih fungsi lahan," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: Setelah Hujan Deras, Banjr Bandang Melanda Garut
Rudy Gunawan menjelaskan dirinya sudah berpuluh-puluh tahun berada di Sukawening sebagai kampung halamannya, ia tidak menemukan alih fungsi lahan di kawasan tersebut.
Menurutnya banjir bandang tersebut murni akibat hujan deras sehingga Sungai Citameng tidak bisa menampung debit air sehingga menyebabkan banjir bandang.
"Tidak pernah ada (alih fungsi lahan) saya sudah puluhan tahun di sini, ini banjir pertama kalinya kejadian seperti ini," ungkapnya.
Baca juga: Pemprov DKI Terus Tambah Titik Drainase Vertikal di Daerah Rawan Genangan dan Banjir
Di sisi lain, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan banjir bandang di Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut ada indikasi dari kerusakan alam.
Indikasi tersebut berawal dari adanya alih fungsi lahan hutan yang dijadikan perkebunan.
"Menurut informasi sih ya karena memang awalnya tidak pernah terjadi seperti ini, tetapi ada alih fungsi," ujarnya saat diwawancarai awak media dalam kunjungannya ke lokasi bencana banjir bandang, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: 45 Rumah Warga Tanjungbalai Masih Tergenang Banjir
Ia menyebutkan 70 persen hutan di Jawa Barat secara legal dialih fungsikan untuk dijadikan sumber pendapatan ekonomi masyarakat.
Uu menjelaskan pihaknya akan mengevaluasi lahan yang selama ini dialih fungsikan karena kejadian bencana alam di Jawa Barat sering terjadi karena alih fungsi lahan.
"Makanya sekarang kita lagi berpikir alih fungsi yang 70 persen ini harus diteruskan atau harus ada perubahan. Dievaluasi karena memang kejadian bencana yang ada di wilayah Jawa Barat kebanyakan adanya alih fungsi" ucapnya. (Penulis: Sidqi Al Ghifari)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lokasi Banjir Bandang Itu Ternyata Kampung Halaman Bupati Garut, Beda Keterangan dengan Wagub Jabar