Pesantren Bina Insan Mulia Pelopor Pesantren Berbasis Program, Wisuda Akbar di 3 Hotel Berbintang
Wisuda Tahsin Al-Qur'an Bimaqu Gelombang 2 di Hotel Aston Cirebon. Wisuda Tahfizh Al-Qur'an Bimaqu dan Program Bahasa Arab Bimaku
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon sebagai pelopor pesantren berbasis program menggelar wisuda akbar selama dua hari berturut-turut di tiga hotel berbintang di Cirebon pada Sabtu dan Minggu, 4-5 Desember 2021.
Ada tujuh program unggulan di Pesantren Bina Insan Mulia yang merupakan program unggulan pesantren ini. Ketujuh program tersebut antara lain Tahsin Al-Qura’an Bimaqu, Tahfizh Al-Qur'an Bimaqu, Fiqih Bimaku, Bahasa Arab Bimaku, Qiroatul Kutub, English Bimaku, dan Program Eksak.
Pada Sabtu, 4 Desember 2021 digelar wisuda Tahsin Al-Qur'an Bimaqu Gelombang I bertempat di Ballroom Hotel Luxton, Cirebon.
Wisuda Tahsin Al-Qur'an Bimaqu Gelombang 2 di Hotel Aston Cirebon. Wisuda Tahfizh Al-Qur'an Bimaqu dan Program Bahasa Arab Bimaku di Hotel Aston, Cirebon.
Sementara pada Minggu, 5 Desember 2021 digelar acara Wisuda Tahsin Al-Qur'an Bimaqu Gelombang 3 di Hotel Aston Cirebon. Wisuda Program Tamyiz di Hotel Luxton Cirebon. Wisuda Program Amtsilati dan Program Eksak di Swist Belt Hotel Cirebon dan Wisuda Program Bahasa Inggris di Hotel Aston Cirebon.
Hari pertama pelaksanaan wisuda akbar ini dihadiri 3000 ribu santri yang diwisuda dan 5000 walisantri. Acara wisuda dimulai dari pukul 7.30 WIB dan selesai pada 4.30 WIB.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH. Imam Jazuli, menjelaskan maksud dari migrasi kegiatan dari pondok ke hotel.
“Acara diadakan di hotel dengan beberapa alasan diantaranya kenyamanan walisantri dalam mengikuti prosesi acara tersebut. Dan juga soal keamanan dan kelancaran acara karena ada pengalaman acara sudah disiapkan dengan matang dan biaya mahal tiba-tiba hujan deras, akhirnya hasilnya tidak maksimal,” kata Kiai Imam kepada Tribunnews, Sabtu (4/12/2021).
Selain itu, dengan hadirnya ribuan orang di acara tersebut, parkiran kendaraan walisantri menjadi masalah tersendiri. Pesantren Bina Insan Mulia pernah memiliki pengalaman menggelar acara serupa di lingkungan kampus pondok dan berakibat pada kemacetan sepanjang 32 KM.
Pesan lain yang ingin disampaikan kepada para santri dengan maksud digelarnya acara di hotel adalah untuk menumbukan mental yang kuat kepada para santri Bina Insan Mulia.
“Acara ini dimaksudkan untuk pendidikan bagi para santri agar mereka mengenal fasilitas modern karena mereka dididik untuk menjadi orang besar sehingga mereka akrab dengan sesuatu yang besar dan ide-ide yang besar,” kata Kiai Imam.
Pesan Kiai Imam kepada walisantri agar tidak egois dengan ketika kebijakan pesantren menerapkan pembelajaran berbasis program, sebab semua santri diwajibkan mengikuti proses pembelajaran yang intensif dari jam 5 pagi sampai 10 malam.
Setiap habis salat ada penerapan program sehingga dukungan orang tua sangat dibutuhkan untuk kesuksesan program. Misalnya, walisantri mudah mengajak anaknya untuk keluar pondok, sementara begitu santri ketinggalan satu hari saja, maka akan ketinggalan banyak pelajaran apalagi sampai 5 hari.
“Santri yang ketinggalan pelajaran ujungnya akan tidak kerasan. Contoh hafalan Quran, setiap habis salat 1 lembar maka kalau absen lima hari akan ketinggalan 25 lembar,” kata Kiai Imam.