Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Lengkap RSSA Malang Terkait Warga Alami Gangguan Penglihatan Usai Vaksinasi AstraZeneca

Hasil diagnosis dan evaluasi selama perawatan, diketahui warga Jalan itu mengidap Neuritis Optik

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Penjelasan Lengkap RSSA Malang Terkait Warga Alami Gangguan Penglihatan Usai Vaksinasi AstraZeneca
Kukuh Kurniawan/TribunJatim.com
Dokter perawat Joko Santoso dr Wino Vrieda Vierlia (kiri) didampingi ahli saraf dr Rodhiyan Rakhmatiar (dua kiri), manajemen RSSA Malang dr Widodo Mardi Santoso (tengah), dan Kadinkes Kota Malang dr Husnul Muarif (dua kanan), serta Pokja KIPI Kota Malang dr Ariani (kanan) saat membeberkan hasil diagnosis kejadian kebutaan yang dialami Joko di depan Aula Majapahit RSSA Malang, Selasa (7/12/2021) pagi. 

Laporan Wartawan Surya Malang Kukuh Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Temuan seorang warga didianogsa mengalami gangguan penglihatan usai vaksinasi AstraZeneca memasuki babak baru.

Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang membeberkan hasil diagnosis kejadian gangguan penglihatan yang dialami Joko Santoso (38), warga Burung Gereja, Kelurahan Arjowinangun, Kedungkandang.

Hasil diagnosis dan evaluasi selama perawatan, diketahui warga Jalan itu mengidap Neuritis Optik.

Pihak dokter juga sudah mendiagnosis terkait dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin AstraZeneca (AZ).

"Dari hasil pemeriksaan kondisi pasien berinisial JS, kami tidak menemukan adanya pembekuan pembuluh darah.

Karena dari yang kita ketahui bersama, KIPI dari vaksin AZ ini yang paling parah adanya pembekuan di pembuluh darah," ujar dr Rodhiyan Rakhmatiar, dokter spesialis saraf RSSA Malang.

Baca juga: Studi di Inggris: AstraZeneca atau Pfizer Dicampur Moderna akan Beri Kekebalan yang Lebih Baik

Berita Rekomendasi

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa dalam diagnosis menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging), juga tidak ditemukan adanya bukti atas pembekuan pembuluh darah.

"Dalam diagnosis itu, memang kami fokus untuk mengarah ke bukti-bukti adanya dampak dari vaksinasi.

Dan hingga saat ini dari hasil diagnosis, tidak cukup bukti untuk menyampaikan adanya keterkaitan kondisi pasien dengan KIPI AZ," jelasnya.

Dokter spesialis mata yang menangani pasien Joko, dr Wino Vrieda Vierlia mengungkapkan, saat ini kondisi penglihatan sudah jauh lebih baik dari saat kali pertama melaporkan kejadian yang dialaminya itu.

"Beliau ini mengidap Neuritis Optik sehingga kami memberikan terapi dan obat-obatan untuk mengurangi dampak dari kejadian tersebut," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, adanya dampak KIPI yang menyebabkan kebutaan belum bisa dibuktikan secara medis.

Termasuk kejadian yang dialami pasien Joko, apalagi kondisinya terbukti bahwa saraf yang ada di organ penglihatannya mengalami inflamasi (peradangan).

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas