Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Propam Polda Riau Periksa 2 Polisi yang Diduga Maki Korban Rudapaksa

Bripka JL dan Bripda RS, anggota Polsek Tambusai Utara diperiksa Propam Polda Riau.

Editor: Erik S
zoom-in Propam Polda Riau Periksa 2 Polisi yang Diduga Maki Korban Rudapaksa
Istimewa
Ilustrasi Polisi Bripka JL dan Bripda RS, anggota Polsek Tambusai Utara diperiksa Propam Polda Riau. 

Ia dijerat Pasal 285 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun.

Penyidik melengkapi berkas perkara tersangka dan melimpahkannya ke kejaksaan.

Berdasarkan petunjuk jaksa, ternyata berkas dinyatakan kurang lengkap.

Baca juga: Sosok Herry Wirawan alias HW, Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santrinya, Iming-imingi Korban Jadi Polwan

Sehingga kata Wimpiyanto, perlu dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap beberapa orang lainnya.

"Seiring waktu ada informasi yang beredar yang kami terima baik dari korban maupun pengacaranya bahwa pelaku ternyata lebih dari 3. Maka hari kemarin dilaporkan lagi, terkait penambahan pelaku yang melakukan pemerkosaan. Dimana di situ dilaporkan sekitar 3 orang lagi terkait rangkaian pemerkosaan," urai Wimpiyanto.

"Kami tetap melakukan permintaan keterangan kepada korban dan terduga pelaku, agar membuat terang peristiwa yang terjadi. Apakah pemerkosaan oleh 4 orang atau 1 orang, tentu hal ini akan kita telusuri lagi sesuai fakta peristiwa pidana yang terjadi," imbuh Kapolres.

Dia menerangkan, adapun langkah yang sudah dilakukan pihaknya, yakni melakukan gelar perkara baik ditingkat Polres, maupun juga Polda Riau.

Berita Rekomendasi

Di sini turut dipaparkan apa yang sudah dilaksanakan oleh penyidik.

Bahkan disebutkan mantan Kapolres Kepulauan Meranti ini, proses pengusutan di Polsek, diambil alih Polres.

Baca juga: Sendirian di Rumah, Remaja 14 Tahun asal Riau Dirudapaksa Buruh Sawit, Modus Pelaku Minta Air Minum

Dia berujar, ada terduga pelaku yang juga membuat laporan polisi. Dimana laporan yang dibuat adalah tentang pencemaran nama baik.

"Kami tetap akan lakukan proses terhadap dua laporan yang kami terima," tegasnya.

Dia menuturkan, pihaknya juga turut mendalami soal dugaan anak korban berusia 2 bulan yang dibunuh oleh terduga pelaku pemerkosaan dengan cara dibanting.

Wimpiyanto menjelaskan, bayi korban diketahui meninggal dunia sekitar 2 pekan lalu.

Sementara rentetan pemerkosaan, sudah berlangsung sejak Agustus 2021.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas