Gempa NTT Sebabkan Sebagian Besar Rumah di 2 Kecamatan di Selayar Roboh, Rata dengan Tanah
Kepala BPBD Kabupaten Selayar, Ahmad Ansyar mengungkapkan dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar juga terdampak gempa bumi dengan magnitudo 7,4.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
Namun mayoritas warga masih merasakan trauma hingga mereka takut kembali ke rumahnya masing-masing.
"Pasca gempa warga dievakuasi ke perbukitan dan sebagian warga masih belum kembali ke rumahnya karena masih trauma," pungkasnya.
Baca juga: BMKG: Gempa NTT Akibat Aktivitas Patahan Aktif di Laut Flores, Warga Diminta Waspada Gempa Susulan
Penjelasan BMKG soal Gempa di NTT: Tercatat 75 Kali Gempa Susulan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengakhiri peringatan dini tsunami yang dikeluarkan pada hari ini, Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB.
Peringatan dini tsunami tersebut disampaikan menyusul gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di 112 km barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10:20:22 WIB.
Diketahui, telah terjadi gempa susulan sebanyak 75 kali pasca gempa.
Hal tersebut diinformasikan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui cuitan di Twitternya.
Baca juga: Cerita Kepanikan Warga Saat Gempa M 7,4 Guncang NTT, Rambut Pelanggan Olga Salon Putus
"Hingga pukul 16.40 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi gempa susulan sebanyak 75 kali pasca gempa M 7,4 berpotensi tsunami," tulisya pada postingan hari ini, Selasa (14/12/2021).
Ia menambahkan, lokasi sumber gempa Laut Flores M 7,4 siang tadi jarang terjadi gempa, berdasarkan data seismisitas regional daerah tersebut.
Daryono menegaskan, gempa Laut Flores M 7,4 berpotensi tsunami hari ini merupakan alarm bagi masyarakat bahwa sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih banyak yang belum teridentifikasi dan terpetakan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Widya Lisfianti)
Baca berita lainnya terkait Gempa di NTT.