Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 FAKTA Joki Vaksin di Pinrang Mengaku Disuntik 17 Kali, Dibayar Rp800 Ribu hingga Diduga ODGJ

Pria di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Abdul Rahim (49), mengaku menjadi joki vaksin Covid-19 selama tiga bulan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in 5 FAKTA Joki Vaksin di Pinrang Mengaku Disuntik 17 Kali, Dibayar Rp800 Ribu hingga Diduga ODGJ
TribunTimur/Nining Angraeni
Abdul Rahim (49), pria yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19, saat diambil sampel darah dan urin oleh Dinkes Sulsel (kanan). 

Masih dikutip dari TribunPinrang.com, Polres Pinrang tengah menyelidiki pengakuan Abdul Rahim yang menjadi joki vaksin.

Abdul Rahim telah dipanggil pihak kepolisian untuk diambil keterangannya pada Senin (20/12/2021).

Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi.

"Kami masih terus mendalami pengakuan yang bersangkutan," ujarnya, Selasa.

Deki menuturkan, untuk hasil interogasi awal, Abdul Rahim mengakui jika dirinya telah mendapat suntikan vaksin belasan kali.

"Yang bersangkutan mengakui telah divaksin 16 sampai 17 kali," ungkapnya.

Abdul Rahim, pria yang mengaku joki vaksin Covid-19.
Abdul Rahim, pria yang mengaku joki vaksin Covid-19. (Kompas.com/Suddin Syamsuddin)

Ada lima titik lokasi vaksinasi yang diduga didatangi Abdul Rahim.

Berita Rekomendasi

Lokasi tersebut yakni di RSUD Lasinrang Pinrang, Puskesmas Salo, Masjid Muhammadiyah, RS Khadijah, dan Masjid Nurul Amin.

"Untuk titik lokasinya itu kami juga masih lakukan pendalaman."

"Nanti akan kami sampaikan perkembangannya seperti apa," imbuh dia.

Baca juga: Dua Juta Dosis Vaksin Sinovac Hibah Tiongkok Tiba

Baca juga: Ditinjau Virtual oleh Ibu Negara, 600 Murid SD Al Azhar Bekasi Divaksinasi Covid-19

5. Kemenkes Dalami Pengakuan Abdul Rahim

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mendalami video Abdul Rahim yang mengaku menjadi joki vaksin Covid-19 untuk mendapatkan uang.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut, belum bisa memastikan kebenaran video berdurasi 31 detik itu.

Pihaknya akan memastikan kabar tersebut ke instansi terkait di provinsi Sulawesi Selatan.

"Nanti dicek dulu ke Sulawesi Selatan," ujar Nadia saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Rina Ayu Panca Rini) (TribunPinrang.com/Nining Angraeni)

Berita lain terkait Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas