Telantarkan 71 Pendaki Gunung Rinjani Hingga Diburu TNGR, Guide Kehabisan Uang & Sepakat Berdamai
Edwin mengaku kehabisan uang membayar sisa jasa transportasi bus besar, bus sedang, mobil pikap, porter, guide, dan homestay.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sempat diburu Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Edwin Rianto, seorang guide atau pemandu yang meninggalkan puluhan pendaki Gunung Rinjani di rumah singgah Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya kembali ke Desa Sembalun.
Edwin Rianto akhirnya berdamai dengan 71 pendaki Gunung Rinjani yang pernah ditelantarkannya beberapa waktu lalu.
Ternyata Edwin sempat kabur ke Bali usai kejadian penelantaran puluhan pendaki Gunung Rinjani tersebut.
Setelah kembali ke Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Edwin Rianto dan 71 pendaki Gunung Rinjani akhirnya sepakat berdamai.
Para pendaki yang ditelantarkan Edwin, bersedia berdamai tapi dengan catatan.
Demikian juga dengan jasa penginapan serta jasa transportasi yang sisa pembayarannya belum dilunasi.
Surat pernyataan perdamaian ditandatangani Minggu (2/1/2022) kemarin.
Perdamaian ini difasilitasi Polsek Sembalun yang mempertemukan Edwin dengan para korbannya.
"Sudah dilakukan mediasi," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, Senin (3/1/2022).
Di sisi lain, Polres Lombok Timur menyelesaikan penyelidikannya.
Mediasi ini menghasilkan kesepakatan dengan perwakilan peserta open trip yang telantar usai turun gunung Kamis (30/12/2021).
Baca juga: 70 Pendaki Gunung Rinjani Ditinggalkan Hingga Telantar, TNGR Buru Guide Asal Bogor
Hal itu tercantum dalam surat perjanjian yang ditandatangani Edwin dengan identitas asal Desa Cibitung Kulo, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Kemudian perwakilan peserta open trip telantar yakni Intan Martiani Rahayu.