Viral Video Anggota TNI Bentrok dengan Petani di Sawah, Penjelasan Kodam hingga Kepala Desa
Dalam video itu, sejumlah anggota TNI berseragam terlibat bentrok dengan sejumlah petani di sebuah sawah. Aksi saling dorong tak terhindarkan.
Penulis: Daryono
Editor: Miftah
Saat itu massa masyarakat cukup ramai.
Untuk menghindari gesekan dengan masyarakat, pihaknya tidak jadi memasang plang di titik Timur.
Pihaknya kemudian berangkat ke titik Barat, yakni lokasi perbatasan dengan jalan aspal dan tali air.
Di titik tersebut personilnya berhasil pasang plang.
"Sekitar 10.30 WIB massa semakin ramai dan sebagian besar ibu dan orang tua yang memprovokasi pasukan sehingga terpancing untuk melakukan pemukulan atau tindakan kekerasan," ucapnya.
Pukul 11.30 WIB pasukannya mulai istirahat.
Momen itu pula dimanfaatkan penggarap untuk membuat penghadangan jalan menggunakan batu dan kayu di depan truck Yon Zipur I/DD.
Karena pemasangan plang kedua dan ketiga untuk titik selatan dan timur lokasi tidak dilaksanakan, maka personilnya diperintahkan untuk meninggalkan lokasi.
Sayangnya, dua unit truk mobil Yonzipur I/DD di titik timur tidak bisa meninggalkan lokasi.
Hal ini karena jalan telah diblokir penggarap dengan kayu, batu, dan massa berkerumun.
Masyarakat meminta agar plang yang telah dipasang dicabut.
Di situasi itu, Wendrizal menawarkan beberapa opsi kepada penggarap :
Pertama, penggarap mencabut sendiri plang kepemilikan yang telah didirikan oleh Puskopar "A" BB. Namun penggarap menolak hal tersebut.
Kedua, Puskop Kartika "A" BB akan mencabut plang kepemilikan HGU dengan syarat penggarap juga mencabut plang yang telah didirikan penggarap.
Baca juga: Beredar Kabar Penarikan Uang Insentif Nakes oleh Kesdam Sriwijaya, Ini Reaksi Jenderal TNI Andika