Menyusul Kasus Penyekapan Bocah di Sumedang, Polisi Periksa Adanya Dugaan Perdagangan Anak
Polisi lakukan pendalaman kasus menyusul penemuan bocah korban penyekapan di Sumedang, Provinsi Jawa Barat, diduga ada modus perdagangan anak
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
Mengutip TribunJabar.id, saat ditemukan tetangga, ia terlihat terbaring di atas kasur dengan tangan dan kaki terikat rantai.
Rantai tersebut dikaitkan ke ranjang besi dan dibebani pelek mobil.
Korban tercatat sebagai warga Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung.
Baca juga: Pesan Ketua Komnas PA untuk Doddy Sudrajat, Gala Sky Disebut Tak Perlu Tes DNA: Kasihan Anak Ini
Menurut kesaksian tetangga, Deni Tandrus (58), pada saat itu, kebakaran terjadi ketika pintu rumah dalam kondisi tertutup dan penghuni sedang berada di luar rumah.
Asap yang keluar dari rumah itu membuat panik warga, hingga akhirnya mereka memilih untuk mendobrak pintu untuk mencari sumber api.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, kebakaran di rumah Susilowati terjadi karena pemilik rumah lupa mematikan kompor gas saat merebus ayam.
Detik-detik Penyelamatan
Deni adalah orang pertama yang menemukan bocah tersebut.
![(Kiri) Tersangka S, tante yang tega rantai keponakannya sendiri dan (Kanan) Kediaman S saat didatangi pihak kepolisian.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/7-fakta-kasus-anak-5-tahun-di-sumedang-dirantai-pelaku-tantenya-sendiri-polisi-ungkap-motifnya.jpg)
Ia kemudian menceritakan awal mula penemuan R.
Deni yang pada saat itu masuk ke rumah Susilawati, tiba-tiba mendengar suara minta tolong dari lantai dua rumah.
Baca juga: Masih Berusia Anak, Sejoli Pelaku Perampokan Bermodus Kencan di TPU Diserahkan ke Panti Sosial
Tak disangka setelah dihampiri, Deni menemukan R dengan kondisi demikian.
Warga lain yang mengetahuinya juga ikut panik dan tak terpikirkan untuk mengambil alat pemotong rantai.
Alih-alih memotong rantai, warga malah menelpon nomor yang tertera di depan rumah tepatnya di bawah plakat tulisan "Dijual".
"Ya, (warga menghubungi nomor yang tertera) kan itu ada nomor telepon di papan di depan rumah, di bawah tulisan dijual."