Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Asal Usul Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru yang Ditendang Oknum Relawan

Apa makna sesajen yang ditendang relawan di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang Jawa Timur?

Editor: Erik S
zoom-in Ini Asal Usul Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru yang Ditendang Oknum Relawan
Kolase Tribunnews.com: https://twitter.com/Setiawan3833
(Kiri) Aksi pria membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru dan (Kanan) Kata sesajen yang trending di Twitter. 

Konon Batara Kala meminta makanan yang berwujud manusia kepada Batara Guru. Batara Guru pun mengizinkan dengan syarat manusia yang ia makan adalah wong sukerta.

Diketahui, Wong Sukerta adalah orang-orang yang mendapat kesialan, contohnya anak tunggal.

Sehingga setiap anak tunggal harus diruwat agar terhindar dari malapetaka dan kesialan.

Selain itu, sesajen yang digunakan dalam Ruwatan tidak hanya berupa makanan, tetapi ada juga benda-benda lain, seperti bunga, padi, kain, dan masih banyak lagi lainnya.

Baca juga: Seorang Pria Tewas di Makam Keramat Tulungagung, Ditemukan Bekas Sesajen di Dekat Korban

Lalu apa sih makna ruwatan?

Tradisi ruwatan yakni meminta dengan sepenuh hati agar orang yang diruwat dapat lepas dari petaka dan memperoleh keselamatan.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Viral Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru Ditendang, Ternyata Ini Makna dan Asal-usulnya

BERITA TERKAIT
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas