Sudah 3 Hari, Pelaku Pembunuhan Pengusaha Air Minum Isi Ulang di Surabaya Belum Tertangkap
Suyatiyo alias Shin Chuan ditemukan meregang nayawa di rumah dan toko miliknya pada Jumat (7/1/2022) pagi oleh warga.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelaku pembunuhan terhadap Suyatiyo (67), warga Manukan Tama A3-6 Surabaya hingga kini masih menjadi misteri.
Polisi masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap pembunuh sadis juragan air minum isi ulang dan tabung gas tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana megatakan, sampai hari ini ia mengerahkan dua unit di Satreskrim guna membantu unit reskrim Polsek Tandes untuk memburu pelakunya.
"Masih kami buru. Mohon doanya agar segera tertangkap," kata Mirzal kepada SURYAMALANG.COM, Senin (10/1/2022).
Suyatiyo alias Shin Chuan ditemukan meregang nayawa di rumah dan toko miliknya pada Jumat (7/1/2022) pagi oleh warga.
Saat kejadian, saksi warga sempat mendengar rintihan Suyatiyo di lantai satu ruko miliknya itu.
Kondisi lampu yang padam, membuat penglihatan saksi tidak sempurna.
Dari balik pintu harmonika hang terbuka sekitar 30 sentimeter itu, muncul seorang pria menggunakan topi hitam, kaus hitam berbadan tinggi besar.
Pria tersebut diduga pelaku pembunuh Suyatiyo.
Pelaku kabur ke arah utara di Jalan Raya Manukan Surabaya menggunakan motor Yamaha Mio yang sebelumnya diparkir di seberang ruko milik korban.
Suyatiyo meninggal di lokasi karena sejumlah luka tusuk di tubuhnya.
Luka paling parah ada di kepala dan tusukan pada mata kiri pria baya tersebut.
Pelaku Bertubuh Tinggi Besar
Aksi pembunuhan terhadap Soeyatiyo (67) warga Manukan Tama A3-6 Surabaya diduga dilakukan oleh seorang pria.
Hal itu diperoleh polisi setelah melakukan serangkaian pemeriksaan saksi di lokasi.
Pelaku beraksi sendiri dengan ciri-ciri tinggi besar, memakai kaus hitam, topi hitam dan menggunakan motor matic.
Bahkan, saksi warga menyebut, jika motor Yamaha Mio milik pelaku sempat diparkir di dekat tempat kejadian perkara pembunuhan itu.
Kapolsek Tandes, Kompol Hendry Ibnu Indarto menuturkan, saksi sempat melihat terduga pelaku itu keluar dari dalam rumah dan toko milik korban.
"Jadi ada saksi karyawan samping toko sempat mendengar teriakan dan rintihan dari dalam ruko korban."
"Lalu dicek, saat itu kondisi pintu harmonika terbuka sekitar 30 cm, ada bercak-bercak darah," kata Hendry kepada SURYAMALAMG.COM, Jumat (7/1/2021).
Setelah saksi melihat kejadian itu, kemudian meminta bantuan penjual sate yang tak jauh dari lokasi.
Namun, saat datang kembali, pintu harmonika tersebut kemudian ditutup oleh seseorang dari dalam ruko.
Saksi warga juga menjelaskan, jika saat itu terduga pelaku lebih dulu memarkir motornya di seberang ruko korban.
Lalu dilanjutkan berjalan kaki menuju ruko milik Soeyatiyo.
"Usai terlihat warga itu, pelaku kemudian kembali ke motornya dan kabur ke arah utara," tandasnya.
Saat ini petugas masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif pembunuhan terhadap juragan air minum isi ulang dan tabung gas itu.
Kronologi
Pembunuhan sadis terjadi di Jalan Manukan Tama A3 nomor 6 Surabaya, Jawa Timur.
Sebuah rumah dan toko dengan pintu harmonika berwarna biru menjadi sasaran aksi kejahatan itu.
Kejadian diduga terjadi Jumat (7/1/2022) sekitar pukul 04.00 WIB.
Di dalam ruko tersebut dihuni pasangan suami istri berusia kisaran 60 tahunan.
Mereka adalah pengusaha air minum isi ulang.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana, tampak berada di lokasi.
"Masih olah TKP," katanya kepada SURYAMALANG.COM.
Tampak darah korban berceceran di lantai rumah dan toko itu.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari bukti petunjuk atas kasus tersebut.
Hasil olah TKP
Satreskrim Polrestabes Surabaya memback-up Polsek Tandes, telah usai melakukan olah tempat kejadian perkara, Jumat (7/1/2021) pagi.
Usai olah TKP, polisi menyebut belum ada barang berharga korban yang hilang.
Korban adalah SY, pria berusia 60 tahun lebih.
Di rumah dan toko itu, SY tinggal berdua bersama istrinya.
Kapolsek Tandes, Kompol Hendry Ibnu Wibowo menuturkan, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki dan belum menyimpulkan pasti motif pembunuhan terhadap SY itu.
"Masih kami dalami. Awalnya informasi perampokan."
"Namun sampai saat ini barang berharga korban masih utuh."
"Tapi kami belum dapat menyimpulkan secara pasti. Tunggu hasil penyelidikan," kata Hendry, Jumat (7/1/2021).
Dari hasil olah TKP, polisi juga tidak menemukan kerusakan terhadap pintu harmonika rumah dan toko tersebut.
Informasi menyebut, korban sengaja dipancing untuk membuka pintu seperti biasa saat ia menerima pengiriman truk tangki air isi ulang.
"Kalau informasi, korban ini biasa menerima truk tangki air isi ulang sekitar pukul tiga atau empat pagi."
"Kemungkinan korban ini keluar, membuka pintu dan langsung terjadilah aksi pembunuhan itu," sebut sumber internal kepolisian di lokasi.
Bahkan, setelah kejadian, pintu harmonika kembali ditutup oleh pelaku dari luar dan melarikan diri.
"Listrik sempat mati, sehingga korban keluar membuka pintu itu membawa sebuah senter kecil," lanjutnya.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti motif pembunuhan terhadap SY tersebut.
Polisi masih terus melakukan pendalaman dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Luka Parah
SY, pria baya berusia 60 tahun lebih menjadi korban pembunuhan di rumah dan toko yang dihuninya bersama sang istri.
Istri korban selamat dari aksi pembunuhan lantaran berada di lantai atas rumah, sementara pelaku menyasar SY yang membuka pintu harmonika saat kejadian.
"Kondisi bangunan ini rumah dan toko dua lantai. Yang lantai dua dipakai untuk rumah sementara yang bawa digunakan sebagai usaha isi ulang dan tabung gas," sebut Kapolsek Tandes, Kompol Hendry Ibnu Indarto, Jumat (7/1/2022).
Hasil identifikasi, korban mengalami luka parah pada bagian kepalanya.
Beberapa luka juga ada di punggung, lengan dan leher.
Polisi belum membuka apakah luka tersebut dihasilkan dari pukulan benda taham atau sayatan benda tajam.
"Luka ada empat. Yang parah di kepala. Nanti untuk pastinya nunggu hasil autopsi apakah akibat dari benda tajam atau tumpul," imbuhnya.
Hendry menegaskan jika pihaknya bersama Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah fokus mengungkap pelaku pembunuhan juragan air minum isi ulang itu.
"Kami fokus penyelidikan dan identifikasi pelaku. Mohon doanya ya," tandasnya.
Terdengar teriakan
Tewasnya SY di Manukan Tama A3-6 Surabaya masih didalami kepolisian.
Terbaru, polisi menyebut jika korban mengalami empat luka dengan tusukan senjata tajam. Terparah, ada di kepalanya.
Meski masih menjadi misteri, kejadian itu sempat ditandai dengan adanya teriakan dari korban, Jumat (7/1/2022) subuh.
Chandra (55) penjual bensin eceran tepat di seberang toko korban yang menjelaskan dirinya saat itu sedang bersantai di lapaknya.
Jelang pukul 04.00 WIB ia bertugas memukul tiang listrik sebagai tanda kepada warga.
Saat itu Chandra melihat pintu rolling door rumah dan toko korban terbuka dan lampunya di area ruko tersebut dalam kondisi padam.
"Saya juga denger suara teriakan tiga kali tapi saya tidak curiga."
"Kemudian saat saya kembali dari pukul tiang listrik itu, pintunya sudah ditutup,” jelasnya
Tetangga korban lainnya, Widodo yang lokasinya berada persis di sebelah ruko SY menerangkan, saat itu dirinya sedang tidur dilantai dua.
Tetapi, saat penemuan pertama kali dirinya mengetahui korban sempat hidup tetapi tidak ada warga yang berani masuk karena lantai bersimbah darah. (SURYAMALANG.COM/Firman)
Diolah dari artikel yang telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul UPDATE Pembunuhan Sadis di Manukan Tama Surabaya, Keberadaan Pelaku Masih Misterius