Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tragedi Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis: 21 Siswa Saling Pukul, Begini Pengakuan Korban

21 anggota Pramuka SMAN 1 Ciamis masuk rumah sakit karena dipaksa saling hajar oleh seniornya dalam kegiatan bernama lingkaran setan.

Editor: Erik S
zoom-in Tragedi Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis: 21 Siswa Saling Pukul, Begini Pengakuan Korban
Tribunjabar.id/Padna
Anggota Pramuka SMAN 1 Ciamis yang mengikuti kegiatan Pramuka aksi lingkaran setan dirawat di Rumah Sakit di Pangandaran 

TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN- 21 anggota Pramuka SMAN 1 Ciamis masuk rumah sakit karena dipaksa saling hajar oleh seniornya dalam kegiatan bernama lingkaran setan.

Salah satu korban berinisial F, siswa kelas X di SMAN 1 Ciamis, warga Desa Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Saat ini, F dirawat di RSUD Pandega Pangandaran setelah alami luka-luka di tubuhnya akibat saling hajar saling gaplok sesama temannya.

Ani Susanti, orangtua F, bercerita, anaknya sempat pamit ikut kegiatan pramuka di SMAN 1 Ciamis.

"Terakhir komunikasi, anak saya minta restu. Bahwa, sebentar lagi akan dilantik, dan mudah mudahan terpilih menjadi pinsa (pimpinan sangga)," ujarnya menirukan ucapan anaknya, saat ditemui sejumlah wartawan di RSUD Pandega Pangandaran, Rabu (12/1/2022) sore.

Baca juga: Siswa SMA Negeri 1 Ciamis Jadi Korban Penganiayaan Acara Kegiatan Lingkaran Setan Pramuka

Di akhir acara, senior pramuka di SMAN Ciamis membuat kegiatan pada Sabtu (8/1/2022). Kegiatan itu bernama lingkaran setan.

"Akhirnya, pada hari Sabtu (8/1/2022), ternyata, seluruh anak di sangga itu, 21 anggota disuruh membuat lingkaran, yang dinamakan lingkaran setan," kata dia.

Berita Rekomendasi

Di kegiatan lingkaran setan itu, mereka saling hajar diperintah seniornya. Ada saling hajar, saling gaplok. Siapa yang kuat sampai akhir, dia akan terpilih.

"Saling pukul, kudu tarik silih gablok (harus kencang saat dipukul). Siapa yang tangguh mendapat pukulan itu, maka akan terpilih menjadi pinsa," ucap Ani.

Dan yang kuat itu, hanya tersisa empat siswa dan yang satu mundur karena memang tidak sanggup.

"Yang tetap kokoh adalah empat orang, yaitu anak berinisial M, E dan juga anak Saya (F)," kata dia.

Mereka, semuanya tangguh tetapi pada akhirnya ternyata anak-anak mengalami lebam-lebam, sakit panas semuanya.

Baca juga: Ivan Gunawan Bantah Boneka Bayinya Jelmaan Makhluk Halus: Anak Saya Bukan Anak Setan

"Kemudian, kalau M itu ada robek di bagian bibir, kalau anak saya luka lebam, ada luka tamparan atau ada luka pukulan," ujarnya..

Menurutnya, awal mengetahui anaknya mengalami luka-luka yaitu dari satu orang tuanya korban berinisial E.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas