Penjelasan Lengkap Polda Mengenai Bentrok 2 Desa di Maluku Tengah hingga Pesan Pemuka Agama
Ketegangan antara dua desa bertetangga di wilayah itu sudah terjadi sejak Selasa (25/1/2022) malam
Editor: Erik S
Bukan hanya itu, dalam bentrok itu juga tiga orang terluka.
"Ada tiga warga yang juga mengalami luka," ungkapnya.
Polisi tertembak saat amankan bentrok
Kata Reom, seorang anggota Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Briptu BH tertembak saat sedang menjalankan tugas mengamankan bentrok yang terjadi di Kecamatan Pulau Haruku.
Baca juga: Fakta Bentrokan di Maluku Tengah: Kronologi Kejadian hingga Polisi Minta Warga Tak Terprovokasi
“Terluka saat sedang bertugas mengamankan bentrokan warga,” ujarnya.
Dalam kejadian itu, Briptu BH tertembak di bagian pipi. Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Ambon.
"Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," ungkapnya.
Kirim 2 kompi pasukan Brimob dan TNI
Untuk mencegah bentrok susulan, kata Roem, saat ini satu satuan setingkat peleton (SST) dari pasukan Brimob Polda Maluku dan juga satu SST aparat TNI BKO Pam Rahwan dari kesatuan Arhanud telah berada di lokasi bentrokan.
Kata Roem, ratusan aparat gabungan TNI Polri itu akan ditempatkan di perbatasan kedua desa untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan di wilayah tersebut.
“Pengerahan pasukan ini untuk meredam konflik dan mencegah terjadinya bentrokan susulan,” ujarnya.
Baca juga: Wapres Minta Polisi Terus Berkoodinasi dengan Tokoh Masyarakat Tangani Bentrokan di Sorong
Agar kejadian tidak meluas, Roem pun meminta kedua warga yang bertikai untuk dapat menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggungjawab.
“Sekali lagi kami minta warga menahan diri, karena kami sedang melakukan penyelidikan. Kita akan mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat,” ujarnya.
Pemuka agama serukan pesan damai