Wali Kota Medan Bobby Nasution: Melawan Premanisme Tidak Cukup Hanya Pemerintah
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan memberantas premanisme di pasar tradisional tidak cukup hanya pemerintah.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan memberantas premanisme di pasar tradisional tidak cukup hanya pemerintah.
Menurut Bobby, pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaika Bobby saat menemui puluhan pedagang pasar tradisional di Medan yang berunjuk rasa di depan Balai Kota Medan, Senin (31/1/2022).
Bobby pun berharap ada kolaborasi dari berbagai pihak untuk dapat melawan premanisme yang kerap terjadi di Pasar.
Dalam kesempatan tersebut, Bobby meminta seluruh pedagang pasar ikut dengannya turun ke lapangan meninjau langsung kondisi pasar.
"Jadi saya mohon, nanti sama-sama kita turun ke lapangan, turun ke jalan atau ke pasar. Karena untuk melawan premanisme ini enggak cukup hanya pemerintah, harus kolaborasi dengam elemen masyarakat, terkhusus aliansi yang benar-benar terdampak negatif dengan hadirnya premanisme di sekirar pasar," ujar Bobby di hadapan pengunjuk rasa.
Baca juga: Kasus Suntik Vaksin Kosong di Medan: Dokter Jadi Tersangka hingga Komentar Wali Kota Bobby Nasution
Menurut menantu Presiden Jokowi tersebut, pihaknya sudah mencoba membentuk manajemen pengelolaan pasar yang baik dan transparan.
Namun, Bobby mengaku sosialisasi tentang manajemen yang baik tersebut masih harus ditingkatkan.
"Hari ini juga kita sudah sedikit saya menginformasikan, manajemen yang ada di dalam sudah coba kita buat dengan manajemen yang lebih transparan, digitalisasi,"
"Nanti akan coba kita sosialisasikan lebih baik lagi namun masalahnya memang tadi, sebesar apapun sosialisasi kita tentang manajemen yang transparan, kalau tidak ada yang pengisi pasarnya, atau banyak yang berdagang di luar juga tidak ada manfaat," kata Bobby.
Ia pun mengaku permasalahan pasar di Medan memang masih banyak.
"Pertama dari aliansi pedagang pasar seluruh Indonesia. Ini waktunya pas kali kebetulan Pak Gubernur lagi berkunjung ke kantor kota dan alhamdulillah ini bisa kami dengarkan bersama dan memang selalu disampaikan pak gubernur kepada kami Pemko Medan terkhusus, kepada saya pribadi," ucap Bobby.
Menurut Bobby, permasalahan premanisme memang masih marak terjadi di pasar. Terlebih, banyaknya pedagang yang harus keluar dari pasar lantaran pembeli yang lebih banyak membeli di kawasan luar pasar.
Baca juga: Pernikahan Tanpa Restu Ibu di Medan Ricuh, Saling Bantah Pernyataan dan Sempat Dimediasi Pendeta
"Permasalahan di Kota Medan salah satunya peemasalahan di pasar ini salah satu unsur utamanya adalah tentang premanisme, siapa yang enggak ingin pak, kami juga membangun pasar menggunakan anggaran pemerintah, menggunakan anggaran negara baik itu APBD ataupun APBN yang kami bangunkan untuk masyarakat kami untuk pedagang kami," kata Bobby.
Banyaknya pedagang yang beralih menjadi pedagang liar, kata Bobby juga karena pangsa pasar yang lebih menjanjikan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.