Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buaya Berkalung Ban Berhasil Ditangkap, Upaya Evakuasi Sempat Terhenti Karena Pandemi

Selama ini, buaya tersebut menyedot perhatian masyarakat sekitar yang menaruh rasa iba karena adanya kalung ban yang melingkar di tubuhnya.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Buaya Berkalung Ban Berhasil Ditangkap, Upaya Evakuasi Sempat Terhenti Karena Pandemi
(AFP PHOTO/ARFA)
Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) dengan ban yang menjerat lehernya terlihat di sungai Kota Palu, Selasa (20/9/2016). Pihak konservasi setempat terus berupaya melakukan penyelamatan buaya berukuran sekitar 4 meter dengan ban yang melilit lehernya sejak tahun 2016 tersebut. 

"Setiap perburuan untuk menangkap buaya ini selalu jadi tontonan yang menarik bagi masyarakat. Sehingga waktu itu saya hentikan waktu itu di tahun 2020 untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerumunan masyarakat," ungkap Hasmuni.

Hasmuni berterimakasih kepada Tili dan juga masyarakat yang membantu dalam melepaskan ban di tubuh buaya tersebut.

Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore.
Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore. (Tribunpalu.com/Muhakir Tamrin)

Baca juga: SOSOK Pria Penangkap Buaya Berkalung Ban di Palu, Berjuang Sendiri dan Sering Diremehkan Warga

Baca juga: Gagal Ditangkap Panji Petualang hingga Matt Wright, Buaya Berkalung Ban Takluk di Tangan Pria Sragen

Percobaan selama Tiga Pekan 

Usaha penangkapan buaya berkalung ban yang dilakukan oleh Tili ini telah berlangsung selama tiga pekan lamanya.

Seperti dilaporkan TribunPalu, sejak pertengahan Januari lalu, Tili setiap sore memasang umpan untuk menangkap sang buaya.

Umpan yang diberikan pun bermacam-macam, mulai dari merpati hingga ayam.

Motif penangkapan yang dilakukan oleh Tili ialah semata-mata karena ia merasa kasihan dengan buaya itu.

BERITA REKOMENDASI

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Tili, Selasa (8/2/2022).

Ia memasang umpan dan menalikan umpan itu menggunakan sebuah tali yang ujungnya diikat pada batang kayu besar disekitar sungai.

Hal itu dimaksudkan agar memudahkan dalam menarik buaya saat umpannya dimakan.

Wujud buaya berkalung ban yang telah melingkar di lehernya sejak 2016.
Wujud buaya berkalung ban yang telah melingkar di lehernya sejak 2016. (Kolase Tribun Palu)

Habiskan 35 Ekor Umpan dengan Biaya Rp4 Juta

Tili mengaku, selama ini ia mengeluarkan uang dari kantong pribadinya hingga jutaan rupiah untuk membeli umpan.


Menurutnya, ia sudah menghabiskan umpan hingga 35 ekor ayam dan juga merpati dengan kisaran biaya Rp4 juta.

"Habis uang sekitar Rp4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas