Kondisi Terkini Desa Wadas Pasca Kericuhan: Polisi Masih Berjaga, Jumlah Warga Ditangkap Belum Jelas
Berikut kondisi terkini di Desa Wadas pasca-kericuhan, polisi masih berjaga, jumlah warga yang ditangkap belum jelas.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kondisi terkini di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pasca-kericuhan, Selasa (8/2/2022).
Dikutip dari tayangan Kompas TV, sejumlah petugas kepolisian dilaporkan masih berjaga ketat hingga Rabu (9/2/2022) pagi.
Selain itu, aliran listrik di Desa Wadas juga terputus sejak kemarin malam.
Jurnalis Kompas TV di lokasi melaporkan, akibat dari pemadaman listrik ini, warga mengaku kesulitan untuk beraktivitas.
Di sisi lain, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut mengenai penangkapan sejumlah warga Wadas yang dilakukan aparat kepolisian pada Selasa (8/2/2022).
Termasuk soal berapa jumlah warga yang ditangkap dan siapa saja orangnya.
Sebab, dari isu yang beredar, ada anak-anak hingga anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta yang ikut ditangkap.
Menurut keterangan pihak kepolisian, ada sejumlah 20-an orang yang ditangkap.
Namun, koalisi advokasi untuk Desa Wadas menyatakan ada sekitar 40-an warga yang ditangkap.
"Belum ada titik temu atau kejelasan terkait dengan jumlah maupun posisi hukum untuk sejumlah warga yang ditangkap oleh polisi, jadi masih mendata dan belum jelas," kata jurnalis Kompas TV, Hantoro di lokasi.
Padahal, pada Rabu (9/2/2022) pukul 07.00-08.00 pagi ini merupakan batas waktu 1x24 jam bagi polisi untuk memberi kejelasan terkait status hukum warga yang ditangkap.
Baca juga: Komisi III DPR Minta Polisi Beri Klarifikasi Soal Pengepungan Warga Wadas
Baca juga: Soal Penyerbuan Polisi di Desa Wadas, Fadli Zon hingga Cak Imin Kritik Cara Represif Aparat
Lebih lanjut, kondisi di Desa Wadas sendiri diketahui sudah mulai mencekam sejak beberapa bulan terakhir.
Hal ini dikarenakan ada dua kubu yang pro dan kontra mengenai proyek pembangunan di Bendungan Bener.
Sementara, kubu kontra sudah aktif menyerukan penolakannya dengan membuat posko-posko di hampir setiap sudut jalan di Desa Wadas.