Diduga Ada Maladministrasi, Ombudsman Bakal Lakukan Investigasi Soal Pengamanan Polisi di Desa Wadas
Ombudsman Jawa Tengah akan melakukan investigasi terkait pengamanan yang dilakukan polisi di Desa Wadas di mana ada dugaan maladministrasi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Dikutip dari Kompas.com, dugaan polisi itu langsung dibantah oleh salah satu warga Desa Wadas, Siswanto.
Baca juga: Soal Konflik Desa Wadas, Mahfud MD Minta Masyarakat Tak Terprovokasi
Dirinya mengatakan senjata tajam itu digunakan warga untuk bertani di ladang dan membuat kerajinan bambu.
"Kami biasa bekerja di ladang memakai alat-alat itu, seperti arit, bendo, pisau, dan sebagainya."
"Namun saat ratusan polisi merangsek ke Wadas, ada warga yang sedang menganyam besek (kerajinan bambu) pakai pisau lalu langsung dibawa polisi," ujar Siswanto pada Selasa (8/2/2022).
Ganjar Minta Maaf
Terkait situasi yang terjadi di Desa Wadas, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf.
Dikutip dari Tribunnews.com, Ganjar meminta maaf karena adanya penangkapan yang dilakukan oleh aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP.
"Karena kejadian kemarin mungkin ada kekerasan betul-betul tidak diamankan. Saya minta maaf," tuturnya pada konferensi persi di Mapolres Purworejo pada Rabu (9/2/2022) siang.
Lalu, Ganjar juga menyampaikan akan melepas warga yang diamankan pihak kepolisian.
Baca juga: Jadi Sumber Konflik Warga Wadas, Apa sebenarnya Batu Andesit Itu?
Pelepasan itu pun sudah dikomunikasikan oleh Ganjar kepada Kapolda Jateng.
"Kemarin malam cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo khususnya di Wadas."
"Kami sudah berkomunikasi sepakat masyarakat yang kemarin diamankan akan dilepas," kata Ganjar.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Suci Bangun DS/Daryono)(Kompas.com/Ika Fitriana/Risak Farasonalia)
Artikel lain terkait Pembangunan Waduk di Purworejo