Truk Tabrak Bus Kramat Jati di Sragen, 1 Penumpang Dilaporkan Tewas
Ketua PMI Sragen Ismail Joko Sutrisno mengatakan, pihaknya mengevakuasi lima orang, satu di antaranya meninggal dunia dan empat lainnya terluka
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Banyumas Mahfira Putri Maulani
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN – Tabrakan maut bus Kramat Jati dan truk terjadi di Jalan Raya Sragen-Ngawi, Dukuh Pondok Jati, Desa Jatisumo, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jumat (11/2/2022) pukul 03.45 WIB.
Satu penumpang bus meninggal dunia.
Evakuasi para korban dilakukan tim relawan PMI, Puskesmas Sambunganmacan, tim dari RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, dan unsur lain.
Ketua PMI Sragen Ismail Joko Sutrisno mengatakan, pihaknya mengevakuasi lima orang. Satu di antaranya meninggal dunia dan empat lainnya terluka.
Korban meninggal dunia atas nama Eka Sri Mulyani (37), warga RT 13 RW 04, Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Informasi yang didapat, Eka naik bus tersebut dengan anaknya berusia empat tahun.
Baca juga: Polisi Ungkap Keterlibatan WNA dalam Maraknya Pinjaman Online Ilegal di Indonesia
Ismail memastikan, anak Eka selamat namun mengalami luka pada kepala sebelah kanan.
Sementara itu, tiga korban selamat lain adalah Sugiyono (58) dan Sri Martini (53), keduanya warga Desa Dimong RT 06 RW 01, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dan Bagyo (60), warga Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Ketiganya mengalami luka dan mengeluhkan nyeri pada mata dan tangan.
"Tim Alfa 02 dan Tim Alfa 05 melakukan assesement dan Puskesmas Sambungmacan 2 merujuk pasien atas nama Bagyo ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dengan ambulans Puskesmas Sambungmacan 2," kata Ismail, Jumat pagi.
Ismail mengatakan, evakuasi sempat terhambat karena ada korban selamat yang terjepit dan berteriak histeris.
Proses evakuasi memakan waktu kurang lebih 30 menit untuk mengeluarkan korban dari dalam bus.
"Satu korban yang meninggal dunia dievakuasi ke Instalasi Forensik RSUD dr Sorhadi Prijonegoro Sragen," kata Ismail.