Motif Warga Ikut Ritual Pantai Payangan, Ada yang Berharap dapat Jodoh hingga Minta Ilmu Hitam
Ketika kejadian berlangsung, Hary mengatakan salah satu korban mengaku tak melihat datangnya ombak yang datang secara tiba-tiba.
Editor: Hasanudin Aco
Sebanyak 13 orang selamat, yakni Dimas (17), Bayu (21), Bu Hasan (55), Bu Dewi (48), Nuriya Fifa Kirana (2), Nurhasan (35), Feri (20), Bintang (19), Eko (35), Dani (21), Jumadi (35), Suari (50) dan Muhammad Afif.
Proses evakuasi dan pencarian korban melibatkan unsur SAR gabungan di antaranya tim operasi Pos SAR Jember, Sat Samapta Polres Jember, Satpolairud Jember, Kamla Puger, Polsek Ambulu.
Saat ini pihak keluarga korban belum bisa mengambil jenazah anggota mereka karena harus menunggu proses identifikasi lebih dulu.
Tercatat ada 3 orang mengalami luka-luka akibat digulung ombak Pantai Payangan.
Tim medis Puskesmas Ambulu dibantu tim Inafis Polres Jember, tengah memeriksa dan mengidentifikasi 10 korban tewas saat ritual di Pantai Payangan.
Sedangkan 10 orang lainnya yang dinyatakan selamat dari ritual berujung maut di Pantai Payangan masih dalam perawatan medis.
Kondisi pasien lemah dan mengalami sesak napas usai tenggelam.
Langgar Pantangan
Terungkap, para pelaku ritual dari Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang digulung ombak Pantai Payangan ternyata melanggar larangan setempat.
Bukan rahasia umum, Pantai Payangan di Dusun Payangan, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, ini kerap jadi tempat ritual.
Mereka yang melakukan ritual di sini kebanyakan komunitas di sekitar Jember dan daerah lainnya.
Pantai Payangan di pesisir selatan Jawa ini dikenal memiliki gelombang yang cukup tinggi.
Beredar informasi dari warga, para pelaku ritual ilmu kanuragan ini menantang ombak besar yang datang.
Sebanyak 24 orang dari padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang melakukan ritual, salah satu yang selamat bernama Bayu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.