Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Korban Selamat Ritual Maut di Pantai Payangan Jember: Dua Kali Ombak Besar Menerjang

Bayu, korban selamat menceritakan mereka melakukan meditasi di pinggir laut. Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.

Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Cerita Korban Selamat Ritual Maut di Pantai Payangan Jember: Dua Kali Ombak Besar Menerjang
Kolase Tribunnews.com: TribunJatim.com/Sri Wahyunik dan Kompas/Istimewa
(Kiri) Kondisi pantai Pantai Payangan Jember dan (Kanan) korban saat dievakuasi oleh warga. 

Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian.

Baca juga: Ritual di Pantai Payangan Jember Tewaskan 11 Orang: Daftar Nama Korban hingga Motif Ikuti Ritual

Baca juga: SOSOK Bripda Febriyan Duwi, Polisi Jadi Korban Tewas Insiden Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

Bayu, seorang korban selamat dari kecelakaan laut di Pantai Payangan yang menewaskan 11 warga Jember, Jawa Timur, menceritakan ritual yang dilakukan oleh rombongan berjumlah 24 orang tersebut.

Bayu menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi
Pantai Payangan, Jember.

"Meditasi,"kata Bayu.

Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut.

Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.

"Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua,"kata Bayu.

Berita Rekomendasi

Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 11 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.

Berdasarkan pantauan dan informasi yang diterima, sejumlah keluarga sudah datang menjemput
namun belum bisa dibawa pulang karena masih proses identifikasi berikut pendataan.

Baca juga: SOSOK Nur Hasan, Pimpinan Tunggal Jati Nusantara yang Gelar Ritual Pantai Payangan Berujung Maut

Bergandengan Tangan

Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo menjelaskan lokasi kejadian memang kerap
dijadikan lokasi ritual.

Saat musibah terjadi para peserta saling bergandengan tangan
dan berdiri di pinggir pantai.

"Lalu ada ombak besar yang datang sehingga mereka terseret semua ke arah laut," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas