Iron Man from Darmasaba, Prof I Wayan Widhiada Ciptakan Robot Bionik Bantu Disabilitas
Ahli robot itu adalah Prof I Wayan Widhiada ST MSc PhD yang saat ini menjadi ahli robotik dan dosen tetap Universitas Udayana (Unud).
Editor: cecep burdansyah
Diakui, sejak aktif sebagai dosen di tahun 2013, ahli robotik ini mengabdikan dirinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dari sekian banyak riset yang telah dilakukan, robot yang baru diciptakan ini akan digunakan untuk membantu para penyandang disabilitas.
Widhiada menjelaskan, penelitian robot tangan tersebut dilakukan sejak 2018. Kemudian pada 2019 dikembangkan dengan menggunakan kontrol kecerdasan.
Sehingga dalam penggunaannya dapat memberikan respon yang lebih cepat.
"Dengan kontrol konvendional dan hybrid ini dibuat gabungannya. Kemudian pada 2022 ini akan dikembangkan agar saat digunakan tangan robot ini dapat membedakan benda-benda yang akan disentuh," kata dia.
Berbicara tentang robot, alumni Liverpol Jhon Moores University itu mengaku, ada tiga hal yang tidak terpisahkan yakni mekanikal, elektrikal, dan program komputer. Tanpa adanya hal tersebut tidak bisa disebut sebagai robot.
"Jadi robot kaki ini masih kami rancang. Sistemnya hampir sama dengan robot tangan.
Pembuatan robot ini sesuai dengan riset di Yayasan Puspadi Bali yang dalam perjanjian kerjasama dengan Unud. Jadi kepada yayasan itu akan kam sumbangkan robotnya," ujarnya.
Dijelaskan, di yayasan tersebut ditangani para penyandang disabilitas. Mereka memang memiliki banyak kaki palsu, tetapi masih dapat digerakkan secara manual.
Jadi dalam kerjasama ini pihaknya akan membantu pemasangan alat-alat otomatisasi.
"Jadi harapan kami dengan menggunakan robot kaki ini dapat meningkatkan kemampuan diri dari para penyandang disabilitas. Di yayasan tersebut juga ada investor yang sering memberikan bantuan. Jadi kami berharap kaki robot ini juga dapat dibantu oleh mereka sehingga dapat diproduksi secara masal," harapnya.
Sementara terkait harga tangan dan kaki robot ini, Widhiada mengklaim, dapat menjamin lebih murah dari produk yang dibuat di luar negeri.
Pasalnya, semua bahan dibeli di Indonesia, bahkan dia mengaku membuat robot tersebut harganya ekonomis dan terjangkau masyarakat.
"Di luar negeri harganya miliaran. Namun ini jauh harganya dari itu," imbuhnya
Widhiada yang mengerjakan robot bersama mahasiswanya itu mengaku ide atau penelitiannya membuat robot berawal dari I Wayan Sutawan yang akrab disapa Tawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.